Lihat ke Halaman Asli

Fernando Perry

Mahasiswa Universitas Katolik Darma Cendika

Sekarang mudah banget loh pindah dari Windows ke Linux

Diperbarui: 24 April 2024   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan majunya teknologi pada masa sekarang, dimana semua sudah serba AI tentu saja Microsoft yaitu pencipta sistem operasi Windows akan ikut dan akan memasukkan AI ke sistem operasi milik mereka yaitu Windows.
Microsoft juga sudah mulai melakukannya dengan menambahkan tombol Copilot AI pada update terbaru Windows 11.
Dengan kejadian tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa versi Windows selanjutnya akan memiliki spesifikasi yang lebih demanding dari versi sebelumnya.
Pola tersebut juga sudah bisa dilihat pada waktu rilisnya Windows 11 2 tahun lalu yang membuat banyak prosesor (CPU) lama yang masih bagus untuk digunakan tidak bisa update ke versi Windows terbaru untuk mendapatkan update keamanan dan fitur secara default tanpa trik-trik lain.

Tidak hanya hal tersebut saja versi Windows terbaru lebih banyak mengambil data dari user dari versi-versi sebelumnya yang bisa dibilang sangat buruk untuk privacy dari user.
Salah satu jalan keluar dari situasi tersebut adalah mengganti sistem operasi anda dari Windows ke Linux yaitu sistem operasi sumber terbuka yang tersedia dengan berbagai macam distribusi.

Linux sendiri merupakan jenis sistem operasi komputer yang bebas dan sumber terbuka, didistribusikan di bawah lisensi GNU General Public License (GPL) yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh, menginstal, dan mengubah kode sumber sistem operasi secara gratis. OS Linux terdiri dari kernel Linux yang dikembangkan oleh Linus Torvalds dan berbagai perangkat lunak yang dikembangkan oleh komunitas open-source. Sebagai sistem operasi yang bebas dan sumber terbuka, OS Linux menjadi populer di kalangan pengguna komputer yang memiliki minat pada teknologi dan ingin lebih memahami cara kerja sistem operasi.

1. Menentukan Distro yang akan dipilih

Pertama pastikan anda tidak terpaku dengan 1 software dan tidak mau menggantinya karena tidak semua software memiliki versi linux.

Terdapat beberapa base Distro yang sering digunakan oleh banyak distribusi yaitu:

  1. Debian merupakan distro yang sangat stabil dengan update yang jarang. (kecuali security update)
  2. Fedora merupakan distro yang selalu up-to-date dan yang paling cepat untuk mengadopsi standar baru.
  3. Arch merupakan distro yang selalu up-to-date yang tidak selalu stabil.

Jadi saat memilih distro pilihlah distro tersebut berbasis 3 distro tersebut yang banyak memiliki support komunitas.

Rekomendasi :

  • Linux Mint (Ubuntu)
  • Ubuntu (Debian)
  • Pop_OS! (Ubuntu)
  • Fedora
  • Manjaro (Arch)

 2. Mencoba Distro tersebut pada Virtual Machine

Step selanjutnya yang dapat dilakukan adalah mengunduh serta mencobanya pada Virtual Manchine yaitu mesin virtual sehingga tidak mengganggu sistem operasi pc/laptop anda.

Anda dapat menggunakan beberapa program Virtual Manchine :

  1. VirtualBox
  2. VMware

Lalu cobalah distribusi yang telah didownload pada Virtual Manchine tersebut bila tidak cocok dengan yang sekarang anda pilih dapat mengunduh distro lain.

Dalam artikel ini saya akan mencontohkan dengan menggunakan Linux Mint.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline