Lihat ke Halaman Asli

Fernandes Nato

Guru | Cricketer | Bererod Gratia

Aroma PON XXI dan Geliat Cricket Indonesia Menembus Dunia

Diperbarui: 27 Februari 2024   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Putri Jakarta & Kota Bekasi Berpsose Bersama Setelah Pertandingan Persahabatan di Pasir Kalong, Mega Mendung, Jawa Barat. Photo: Eksklusif

Ingar-bingar PON XXI ACEH-SUMUT sudah mulai terdengar melalui berbagai gerak laku persiapan dari cabor dan provinsi yang lolos ke pekan bergengsi tersebut. Helat olahraga tersebut akan dilaksanakan pada bulan sepetember-oktober 2024 dari sekian banyak cabang olahraga dan ribuan manusia akan memenuhi provinsi ACEH dan SUMUT sebagao tuan rumah. Salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan adalah Cricket. Olahraga yang relative baru dalam ajang PON tersebut telah mewarnai PON sejak pertama kali menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di PON XIX JABAR tahun 2026.

Ada dua provinsi yang menjadi langganan juara pada cabor tersebut dalam dua PON sebelunya (PON Jabar dan PON Papua) yaitu tim DKI Jakarta dan Bali. Baik tim putra ataupun putri sama-sama adu kecakapan bermain dalam bbeberapa babak final. Bali sebagai saudara tua untuk cricket di Indonesia selalu menunjukkan semangat yang menggelora setiap kali pertandingan. Tim Ibu kota, Jakarta, juga tidak segan pepet hingga yang tua harus mengalah dan tunduk.

Pada PON XIX Jabar, DKI Jakarta memborong dua medali emas sekaligus dari dua nomor yang dipertandingkan dan tim putra Bali memborong dua emas sekaligus untuk dua nomor yang sama. Sedangkan pada PON XX Papua, tim Putri DKI Jakarta harus rela berbagi medali emas dengan Papau di nomor Sixes, dan T20 dengan Bali, sedangkan Jakarta membawa pulang satu edali emas dari tim putri pada nomor super eight. Pada tim putra, DKI Jakarta mendapat satu medali emas dari nomor super eight dan Bali mendadapat dua medali Emas dari nomor T20 dan Sixes. Dari perolehan medali Emas di Papua, crickt DKI Jakarta mendapat posisi kedua secara nasional setelah Bali.

Persiapan Jelang PON ACEH-SUMUT

Pasca PON XX Papua pada tahun 2021 cricekt menjadi begitu sibuk kembali selain menyiapkan diri dalam berbagai ajang kejuaraan regional, sepertia SEA Games di Kambodia, kejuaran East Asia Pacific (EAP), Piala Dunia U19 di Afrika Selatan, kejuaraan-kejuaan lainnya di Asia Tenggara. Cabor cricket di Indonesia menajdi begitu sibuk dengan banyak kejuaraan. Beberapa kejuaraan berpusat di Bali, camp untuk seleksi pemain timnas banyak dilakukan di Bali. Pemusatan kegiatan TIMNAS di Bali tentu menjadi lokomotif  lain yang menggerakkan kegiatan cricket local di Bali dan tentu saja tim Bali yang semakin dipertajam.

Dominannya atlet dari Bali dalam tim nasional tentu menjadi indikator lain bahwa cricket di Bali berkembang dengan sangat baik jauh meninggalkan daerah lannya. Dari tim nasional senior hingga junior bertabur atlet dari provinsi Bali. Benar-benar gambaran pembinaan yang tiada matinya. Berbagai kejuaraan besar juga dilakukan oleh cricket Bali membuat Bali kian memiliki daya magis wisata olahraga.

Bagaimana dengan Provisni lain? Besar dugaannya tertinggal atau tidak terpantau dengan baik. Beberapa provinsi yang lolos PON barangkali banyak melakukan kegiatan secara sembunyi-sembunyi. Sul-Sel bergerak dalam sunyi, Kaltim juga bergerak senyap, sama halnya dengan NTT putra dan putri yang tidak terpantau baik seperti biasanya tetapi sellau meberi kejutan besar di PON. Tuan ruah seperti ACEH dan SUMUT juga bergerak dalam persembunyian, jauh dari pantauan media. Tentu saja siap member ikan kejutan besar bagi semua tim tamu.

Tim putra  Jawa Barat dan DKI Jakarta tentu saja sangat beruntung dapat terus mengasah ketajaman para atlet melalui liga yang cukup bergengsi di Indonesia, Jakarta Cricket League (JCA League). Beberapa pemain Jawab barat yang putra tersebar di beberapa club expatriate di Jakarta sedangkan pada musim ini tim DKI Jakarta mengusung nama sendiri dan terkonsentrasi dalam satu tim. Kali ini pada nomor T20 tersebut tim putra DKI Jakarta menembus final dengan luar biasa mebekuk banyak tim expatriate di Jabodetabek. Walau akhirnya harus mengakui kehebatan Challenger di final tetapi perjalanan tim putra DKI Jakarta pada musim ini sangat apik.

Tim Putri Terus Membuat Kejutan

Kesulitan-kesulitan sering kali mendidik orang menjadi tangguh dan kreatif dalam menyiasati keadaan. Seperti sebuah kalimat bijak: Dari pada menangisi kegelapan, lebih baik menyalakan sebatang lilin. Barangkali itu merupakan sebuah gambaran yang tepat untuk menggambarkan kondisi tim cricket putri di Indonesia. Tidak adanya kompetsisi regular domestic yang continue sering kali membuat mereka tidak cukup laga untuk mengasah ketajaman dalam bermain. Tentu beda dengan tim nasional yang terkonsentrasi di Bali.

Idealnya bahwa kompetisi atau liga menjadi media untuk menilik atlet yang dapat dipilih untuk diseleksi bermain untuk tim nasional sehingga yang bermain di timnas bukan orang itu-itu saja tetapi tetapi atlet-atlet yang mengalami persaingan secara objektif melalui berbagai pertandingan yang diikuti melalui liga atau kejuaan-kejuaan yang kompetitif lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline