Lihat ke Halaman Asli

Fernandes Nato

Guru | Cricket Coach

Challenge-Change-Chance

Diperbarui: 8 Februari 2023   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pendidikan. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Tema Challenge-Change-Chance menjadi sebuah gagasan yang hadir sekelebat lalu dalam pikiran ketika seorang kolega mengemukakan pikirannya tentang persiapan pelepasan atau graduation bagi siswa kelas xii suatu waktu. 

Beliau minta pendapat saya tentang tema yang paling cocok berdasarkan situasi saat itu yang penuh dengan tantangan dan semua orang hampir panik kehilangan arah dan juga harapan.

Saat itu sedang mewabah Pandemic COVID19. Semua kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara remote dalam jaringan dan tidak ada pilihan lain. 

Lulusan pada tahun tersebut juga disebut sebagai lulusan PANDEMIC-COVID19. Pembelajaran tetap efektif secara sinkronus hanya saja tidak sehangat dan seakrab ketika kita berjumpa secara nyata dalam ruang yang 'real', perjumpaan secara korporeal.

Sempat terpikir agar pelaksanaan graduation sesederhana mungkin bahkan ditiadakan saja sebab belum ada preseden pelaksanaan graduation secara virtual. Tapi, betapa tidak menyenangkan sebuah perpisahan tanpa perayaan yang berarti. 

Atas dasar pemikiran tentang rasa hormat kepada para lulusan tersebut dan juga sebagai ruang peneguhan sebelum perutusan ke dunia kehidupan yang real acara graduation wajib dilakukan dan perlu didesign secara menarik.

Pembagian tugas dalam kepanitiaan juga terlaksana dengan baik dengan koordinasi terukur. Beberapa teman yang cakap dalam hal kemultimediaan mencoba mendesign sebuah video bamper yang sangat menarik untuk mempartisi satu acara dengan acara lainnya. 

Ternyata rencana pelaksanaan graduation secara virtual tersebut menyulut banyak kreativitas dari para guru, baik yang libat dalam panitia atupun yang hanya sebagai guru saja.

Menariknya ketika tema tersebut ditanyakan maknanya. Makna yang berbau sekuler pasti mudah saja untuk diuraikan bahkan tidak harus dengan pendasaran yang serius dan filosofi yang tinggi. Tapi bagaimana ketika hal tersebut dikaitkan dengan nilai-nilai 'Yang Kudu'? 

Ini pekerjaan yang tidak mudah. Untung saja saya pernah 'berguru' di sebuah padepokan yang memungkinkan pencarian makna biblis tersebut menjadi relatif lebih mudah.

Penyambutan para lulusan dalam konsep wisuda 'drive thru' di Sekolah Kristen Kanaan Jakarta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline