Kondusifitas sejatinya merupakan faktor utama dalam terciptanya iklim perusahaan yang berjalan dengan baik. Minimnya gesekan dalam suatu perusahaan dapat mengurangi resiko terjadinya hal hal yang tidak di inginkan didalamnya. Suatu perusahaan akan lebih kondusif apabila memiliki karyawan yang dapat menciptakan Iklim Komunikasi perusahaan yang baik ketimbang memiliki karyawan yang hanya memiliki keterampilan. Iklim organisasi yang baik dapat diciptakan melalui harmonisasi yang terbentuk di dalam perusahaan.
Apabila terjadi permasalahan internal dalam perusahaan, dampaknya bisa jadi sangat luas. Mulai dari bangkrutnya perusahaan, Ratusan bahkan ribuan orang dapat kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Hal tersebut sedang terjadi kepada PT. Sinar Dunia yang sedang mengalami perselisihan antar pemegang saham. Gugatan perdata yang telah dilayangkan berpotensi membuat ribuan orang kehilangan pekerjaannya.
Penggugatnya adalah Tony Damitrias, sementara tergugatnya Wong Chin Moi dan Lie Irwan Damitrias, ketiganya masih memiliki hubungan saudara.Penggugat, salah satunya, mempermasalahkan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Sinar Dunia pada 17 November 2022 lalu.
Direktur Utama PT. Sinar Dunia Andana Ali berharap agar masalah ini dapat diselesaikan secara baik baik Sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan. Menurutnya ini merupakan permasalahan internal yang seharusnya bisa diselesaikan dan tidak perlu melakukan gugatan perdata.
"Saya berharap supaya masing-masing pihak bijaksana. Ini bukan masalah pribadi tetapi menyangkut hajat hidup orang banyak karena ada ratusan karyawan di dalamnya," ujar Andana Ali Direktur PT.Sinar Dunia
sesuai dengan kasus di yang terjadi kepada PT. Sinar Dunia dapat dikatakan bahwa saat ini terjadi krisis keteladanan diri yang merupakan salah satu unsur penting dalam membangun Iklim komunikasi organisasi yang baik. Menurut Goldhaber (1986) salah satu dimensi penting dari iklim organisasi adalah keterbukaan dan terus terang. Kurangnya keterbukaan dan komunikasi diduga menjadi pemicu terjadinya konflik tersebut.
beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai solusi atas masalah ini adalah para pemegang saham harus menerapkan sistem dengan prosedure yang jelas dan terbuka, memiliki jiwa personal excellent (bersih, tidak memiliki penyakit hati), dan memperkuat organizational Governance. Point point diatas adalah cara yang harus ditempuh apabila ingin mengembalikan kondisi iklim komunikasi dalam perusahaan seperti semula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H