Lihat ke Halaman Asli

Fernanda Eka Saputra

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

KKN UNTAG Surabaya Perancangan Alat dan Bahan Sistem Penyiraman Otomatis Berbasis IOT

Diperbarui: 9 Juli 2023   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Alat Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis IoT Kepada Bapak Widodo/Dokumentasi pribadi

Mojokerto, 9 JuLi 2023 - Fernanda Eka Saputra adalah salah satu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Fakultas Teknik Prodi Elektro yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rejosari Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto.

Dalam rangka mengembangkan digitalisasi Desa Rejosari dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan Bapak Afrigh Fajar Rosyidiin, S. ST., M.T. maka diciptakan sebuah sistem penyiraman otomatis yang dapat diakses langsung melalui aplikasi yang terhubung dengan internet. Data yang diambil pada alat ini berupa kadar air yang ada pada tanah secara real time melalui sensor yang mengirim data ke handphone melalui internet. Selain itu, pada alat ini dilengkapi dengan fitur ON/OFF yang dapat diakses langsung melalui aplikasi yang terhubung internet oleh petani. IoT atau Internet Of Things merupakan sebuah konsep dimana suatu benda atau objek ditanamkan teknologi-teknologi dengan tujuan untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data melalui perangkat lain selama masih terhubung dengan internet. Sistem penyiraman otomatis berbasis IoT ini dikerjakan selama kurang lebih satu minggu.

Wiring Diagram Alat Penyiraman tanaman Otomatis Berbasis IoT/Dokumentasi pribadi

Perancangan Program dan Perakitan Alat Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis IoT/Dokumentasi pribadi

Berbeda dengan kebanyakan alat otomatis yang ada, alat ini dirancang dengan menambahkan relay dengan kapasitas arus besar sehingga alat ini dapat digunakan untuk mengaliri lahan secara menyeluruh. Selain itu, alat ini juga dirancang dengan menggunakan selenoid valve yang dapat digunakan sebagai pengganti keran pada aliran air. Alat ini dibuat dengan beberapa komponen sederhana yaitu NodeMCU ESP8266 V3, soil moisture sensor, relay 1 chanel, dan selenoid valve. Cara kerja alat ini adalah ketika sensor mendeteksi tanah dalam kondisi kering, maka relay akan mengaktifkan selenoid valve yang dipasang pada sumber air untuk dialirkan ke paralon yang telah dipasang pada lahan. Disisi lain, alat ini juga dapat dioperasikan secara manual ON/OFF melalui handphone pada aplikasi yang terhubung dengan internet.

Modul Alat Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis IoT/Dokumentasi pribadi

Sistem penyiraman tanaman otomatis berbasis IoT menjadi bagian dari progam kerja unggulan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 23 (R23) di Desa Rejosari, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

"Ide pembuatan sistem penyiraman tanaman otomatis berbasis IoT ini muncul setelah saya dan rekan-rekan berdialog dengan Bapak dan Ibu pengurus Desa Rejosari mengenai kurang efektifnya pekerjaan tanaman yang jarang dipantau. Ide membuat alat tersebut bertujuan agar petani dapat menghemat pengeluaran air karena memiliki sistem otomatis, mengurangi resiko kerusakan tanaman karena petani tidak perlu terjun langsung ke lahan, peningkatan efisiensi energi petani karena petani tidak perlu melakukan penyiraman secara manual pada lahan, dan lebih praktis dalam perawatan tanaman karena dapat diakses melalui handphone" terang Fernanda saat menjelaskan proses bembuatan alat tersebut.

Pemasangan Alat Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis IoT Pada Lahan Bapak Widodo/Dokumentasi pribadi

Hasil perancangan ini menunjukkan potensi besar bagaimana pengembangan Internet Of Things dapat mencakup hingga sebuah sistem penyiraman tanaman. Bapak Widodo selaku pemilik kebun merasakan dampak dari adanya pengembangan sistem penyiraman tanaman berbasis IoT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline