Lihat ke Halaman Asli

Aguan "Podomoro" Saja Diundang Istana, Pendemo "Blusukan" ke Istana Akankah Diterima Presiden?

Diperbarui: 4 November 2016   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aguan Di Istana (dok: Kompas.Com)

Menarik apakah Presiden kita yang terkenal merakyat dan blusukan itu akan menerima utusan pendemo pada siang nanti,  inilah yang menjadi titik fokus penulis pada siang nanti. Disinilah ujian sebenarnya dalam melihat kaliber kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Apakah Presiden kita menaungi semua rakyat Indonesia atau hanya rakyat tertentu saja atau yang mendukung beliau saja.

Berkaca dengan kejadian malam tanggal 22 September lalu, Istana mengundang sejumlah pengusaha "kakap" untuk menyosialisasikan Tax Amnesty yang sedang digadang-gadang Pemerintah untuk menyelamatkan APBN tahun ini. Saat itu Presiden ikut hadir dalam pertemuan itu dan memberikan pengarahan, silahkan lihat link KOMPAS.COM

Kompas saat itu memberitakan puluhan pengusaha tampak berhamburan keluar dari dalam Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/9/2016) malam. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo baru saja menyosialisasikan program pengampunan pajak atau tax amnesty kepada para pengusaha. Mereka tampak serupa, mengenakan kemeja batik lengan panjang dan celana hitam. Ada yang didampingi istri, ada pula yang berjalan seorang diri. Di antara kerumunan itu, tampak sosok pengusaha yang belakangan ini ramai diberitakan lantaran dikaitkan dugaan korupsi dalam proyekreklamasi Teluk Jakarta, Sugianto Kusuma alias Aguan.

Terus terang penulis sangat geli, dua minggu sebelumnya pada tanggal 7 September 2016, pemilik Agung Sedayu Group ini dan anaknya, Richard Halim Kusuma alias Yung Yung hadir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Keduanya dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan mantan Anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi terkait perkara suap pembahasan Raperda tentang reklamasi Pantai Utara Jakarta. Seperti diketahui, Sanusi didakwa terima suap Rp2 miliar dari mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja melalui Trinanda Prihantoro.

Aguan di Pengadilan Tipikor (dok:TribunNews)

Dalam arti kata, Aguan sudah "cacat moral" nya terlepas dari dia mengetahui apa tidak penyuapan tersebut, tetapi Istana tetap mengundang dia ke Istana 2 minggu sesudahnya. Sepertinya Istana tidak mempunyai sensitifitas dengan persoalan ini. 

Kembali dengan demo hari ini, Menurut penulis, diterimanya utusan pendemo oleh Presiden akan memberikan kesan yang baik bagi pendemo dan masyarakat Indonesia. Mari kita saksikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline