Lihat ke Halaman Asli

Anies Kau Dimana? Sayang Tahta atau Kerabat?

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1430534002529535052

[caption id="attachment_381296" align="alignnone" width="565" caption="Anies sebagai aktivis antikorupsi saat ikut jumpa pers dengan pimpinan KPK ketika Novel akan ditangkap pada Oktober 2012 lalu (dok:Tribunnews) "][/caption]

"Para pejabat, di mana kalian, turun tangan untuk dukung KPK," ujar Anies Baswedan yang bersama ratusan aktivis lain dengan gagah berani membentengi KPK pada Jumat malam, 5 Oktober 2012 lalu. Ketika itu belasan polisi hendak menjemput paksa lima penyidik KPK yang berasal dari kepolisian yang salah satunya Kompol. Novel Bawedan yang notabene sepupu Anies sendiri.

Tapi sekarang apa lacur, Anies yang saat itu terkenal sebagai aktivis pendidikan dan politik yang galak pada periode Presiden SBY dan merupakan anak kandung salah satu tokoh sejarah kemerdekaan Indonesia Rasyid Baswedan, bungkam seribu bahasa saat sepupu nya ditahan oleh Polisi kemarin untuk pengusutan tindak pidana yang disangkakan kepadanya.

Ironisnya, sekarang justru Anies di ring 1 lingkar kekusaan sekarang. Anies tidak hanya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet sekarang, tapi merupakan salah satu "penasihat utama" tim sukses dan dan tim transisi saat Kampanye Pilpres lalu.

Kembali pada medio 2012 lalu, Anies yang saat itu adalah Rektor Universitas Paramadina dengan lantang mengatakan, seluruh rakyat Indonesia harus mengambil posisi yang jelas apakah berada di posisi memberantas korupsi atau membiarkan para koruptor. "Hari ini kami menyaksikan tekanan itu luar biasa dan di banyak negara, periode pemberantasan korupsi sangat menentukan. Apakah pemberantasan korupsi akan berhenti atau terus,"

Sungguh hebat pilihan kata dan ungkapan yang Anies pakai saat itu, ketika semua masyarakat ikut merasa ketegangan yang terjadi di KPK malam itu, Anies memberikan pernyataan yang pas dengan situasi dan emosi masyarakat yang teraduk-aduk dengan drama penangkapan tersebut.

Untuk menyerang dan menyerbu seperti tahun 2012 lalu tidaklah mungkin sebab Anies pejabat negara dan tidak elok "bertentangan" dengan Polri secara vulgar, tapi penulis menunggu apa Anies bisa memberikan perlawanan pasif dengan mundur sebagai Menteri sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai aktivis dulu.

Sayang jabatan atau sayang kerabat?






BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline