Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dan hadirnya internet membuat mudahnya penyebaran informasi karena banyaknya media yang ada. Salah media yang banyak dipakai oleh masyarakat sekarang ini yakni media sosial. Media sosial adalah platform yang mewadahi penggunanya untuk bisa saling berinteraksi satu sama lain tanpa batasan. Media sosial tanpa sadar mempengaruhi pola pikir penggunanya karena media sosial dijadikan sebagai perwujudan citra yang ingin ditampilkan seseorang kepada masyarakat. Media Sosial juga memberikan pengaruh pada pola kehidupan sosial di masyarakat.
Menurut data dari We Are Social, pengguna aktif media sosial mencapai sebanyak 191 juta orang dihitung pada Januari 2022. Banyak pengguna media sosial di Indonesia mengakibatkan banyaknya lahir influencer pada media sosial. Influencer adalah orang yang memiliki banyak pengikut dan pengaruh kuat pada media sosial yang ia gunakan.
Influencer bisa mempengaruhi sikap atau perilaku dari pengikutnya melalui konten-konten yang disebarkan media sosial influencer tersebut. hal tersebut terjadi karena perkembangan media dalam menyebarkan informasi sehingga membuat influencer banyak dijadikan trendsetter oleh masyarakat. akibatnya influencer memiliki pengaruh yang besar pada pola konsumsi pada masyarakat. Masyarakat yang memperhatikan prestige membuat masyarakat selalu mengikuti gaya yang sedang trend.
Iklan pada masa global interactive ini memanfaatkan internet sebagai media baru yang memiliki jangkauan yang luas. Penggunaan internet sebagai media iklan bisa dibilang berhasil karena penggunaan internet yang terus meningkat secara drastis tahun ke tahun.
Salah satunya memanfaat media sosial dan influencer dalam mempromosikan barang tersebut. Influencer yang memiliki citra yang baik maka akan memudahkan membangun kepercayaan pada pengikutnya sehingga meningkat penjual pada produk yang di review. Hal tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan yang menjual produk untuk mengendorse influencer untuk mempromosikan barang mereka.
Influencer memiliki berbagai cara dalam mempromosikan produk mereka. Mereka menggunakan komunikasi persuasif untuk mempersuasi pengikutnya untuk membeli barang yang di review. Komunikasi persuasif memiliki pengaruh membuat komunikannya mampu berubah pikiran, rasa dan tindakan penerima pesan. Seperti ketika influencer membuat konten tentang review sebuah produk, secara tidak sadar pengikut influencer tersebut akan terpengaruh dan membeli produk tersebut.
Pola komunikasi persuasif memunculkan motivasi bagi pengikut influencer tersebut dalam mengikuti isi dari konten yang disajikan. Influencer yang memiliki kekuatan dalam mempengaruhi pengikutnya berarti pengikutnya telah menjadikan influencer sebagai sumber informasi yang terpercaya dalam penggunaan produk yang dikenalkan oleh influencer tersebut.
Iklan yang dilakukan melalui influencer ini merupakan metode yang membuat adanya atraksi komunikasi antar influencer dengan konsumen. Influencer mempersuasi pengikutnya dengan konten-konten iklan yang mereka sajikan. Konten endorse tersebut memberikan gambaran seolah itu gaya hidup yang sedang tren dan diimpikan oleh setiap orang sehingga pengikut dari influencer tersebut membeli untuk memenuhi tuntutan gaya hidupnya saja.
Endorser yang dilakukan oleh influencer tersebut menggunakan teknik komunikasi persuasif karena mempengaruhi pengikutnya untuk membeli produknya. Pola komunikasi persuasif yang sering digunakan influencer adalah eksplisit (mendukung produk), implisit (menggunakan produk), imperatif (mengajak pengikut untuk menggunakan produk yang sama) dan mode co-presentational (memperlihatkan penggunaan produk pada kehidupan sehari-hari).
Perubahan pola iklan yang sekarang dilakukan oleh media sosial membuat pengaruh buruk yaitu timbulnya perilaku konsumtif pada masyarakat. Media sosial membuat masyarakat sering berbelanja online dan membeli produk hanya karena sedang tren dan dipromosikan influencer yang mereka ikuti tanpa memperhitungkan apa itu sangat dibutuhkan atau tidak.
Teknik komunikasi persuasif yang dilakukan oleh influencer tanpa sadar menggiring pengikutnya untuk selalu memberikan barang yang mereka pakai sehingga timbul perilaku konsumtif karena hanya ingin mengikuti mode, mencoba produk baru dan ingin diakui. Dampak negatif dari gaya hidup konsumtif ini yakni munculnya sifat boros, ketergantungan dan tidak pernah puas pada ha yang dicapai.