Dipagi hari Bhima terbangun di sofa karena semalam ia terlalu lelah untuk tidur di kasurnya, meski masih ngantuk namun ia tetap harus bersiap-siap untuk pergi sekolah. Saat tengah sarapan ia tiba-tiba teringat dengan ibunya namun ia tidak mempedulikan hal itu, hari ini adalah hari untuk pergi camping, seperti biasa Odo datang bergantian menjemput Bhima ke rumahnya, Odo lupa bahwa mereka harus membawa kendaraan sendiri untuk pergi dan Odo malah berjalan kaki, akhirnya Bhima menyerahkan sepedanya dan ia menaiki motor.
Sudah sampai di sekolah, bel berbunyi, tampaknya mereka sedikit telat bersamaan dengan Arshaka, mereka pun berlari ke kelas, pak Matthias sudah menunggu bersama murid lain namun kelas masih sepi pak Matthias berkata "hari ini tidak ada pelajaran-" Arshaka bersorak senang karena ia lupa membawa buku "iya tidak ada, tapi ULANGAN" sorakan murid lain bersama Arshaka menghilang menjadi kekecewaan, beberapa murid ada yang telat yaitu Selina,Ian,Adnan,dan Agatha, kemudian mereka dihukum untuk berjoget sambil bernyanyi, namun mereka tidak mengerti tentang jogetan sama sekali yang kemudian diajari oleh Odo.
Akhirnya mereka dihukum untuk menyanyikan Indonesia Raya, setelah itu mereka memulai ujian, ujian pun selesai, di papan tulis ada motivasi bertuliskan "lebih baik nilai 100 hasil jujur daripada nilai 50 hasil nyontek" yang membuat mereka kebingungan.
Setelah ujian mereka disuruh mempersiapkan barang-barang mereka dan beristirahat, Selena mendatangi Bhima dan menyuruhnya untuk ke lapangan sekolah, Selena mengajak Bhima untuk sparring bela diri dengannya, bersama dengan Odo dan Bhima.
Di lapangan mereka mulai bertarung, Selena mengeluarkan sarung tinjunya dan mulai saling memukul, Selena mengeluarkan Uppercut yang berhasil melukai Bhima namun Bhima membalikan keadaan dengan memukul muka Selena, Selena membalas dengan mengeluarkan kemampuan andalannya, Double strike, Bhima mulai menganggap Selena orang yang kuat dan mengakuinya, tiba-tiba anak OSIS datang, saat Rere ingin menghalang tinjuan Bhima tidak sengaja mengenainya dan membuat Rere terkapar, Selena menjelaskan bahwa mereka sedng latihan dan sparring, "Lu orang lemah gak perlu ikut campur masalah orang kuat" kata Bhima, pertarungan dilanjutkan, kemampuan double strike Selena membuat Bhima terpelanting hingga terbang keluar lapangan.
Rupanya Bhima sudah hampir sekarat dan mata Selena sudah berdarah, tampaknya Bhima memenangkan pertarungan ini, Bhima mengajukan pengakuannya bahwa Selena adalah orang yang kuat, akhirnya Bhima dan Selena saling mengakui, Bhima menyuruh Arshaka dan Odo untuk sparring, Odo memakai pernggaris kayu dan Arshaka memakai pipa paralon, Arshaka tampaknya lebih menguasai pertarungan, Odo sambil melempar kursi ke Arshaka membuat kursinya hancur, Arshaka menghindar dan menyerang pelipis Odo hingga terkapar, Arshaka memenangkan pertarungan.
Kemudian Bhima menyuruh Ian dan Adnan untuk bertarung tapi mereka kabur, setelah sparring mereka membeli perban dan mengobati lukanya, "setelah membeli perban, kita lanjut ronde 2" kata Selena, Bhima ingin Selena mengajarinya dan Selena menyuruh Bhima mengikuti klub boxing nya, setelah membeli perban mereka melanjutkan pertarungan, Selena yang memakai Double strike membuat Bhima terdorong hingga masuk ke gawang bola,
"aku akan serius kali ini" setelah berkata seperti itu Selena memukul sekuat tenaganya dan membuat Bhima akhirnya tumbang! "Halah kamu belum melawan aku" kata Odo yang menantang Selena, Ian berbisik kepada Bhima seolah Ian akrab dengannya, Bhima kesal dan mengerjar Ian sambil memukulnya hingga terkapar, Odo memenangkan pertarungannya, dilanjutkan dengan Arshaka melawan Selena,
Selena memakai Uppercut yang membuat Arshaka terpelanting ke atas, Arshaka dan Selena tamapk sudah berdarah-darah dan dengan pengakhiran Arshaka yang melancarkan serangan bertubi-tubi membuat Selena terbanting ke lantai.
Pak Matthias sudah datang dan mereka pun mulai bubar," yang kabur saya lempar pake penggaris" kata pak Matthias, "kamu pikir saya melihat kalian wah, hebat berantem di tengah-tengah lapangan? Keren-keren-keren" "kita gak berantem pak" jawab mereka," kamu pikir saya buta kali yah, mata saya masih ada ini kalian pikir saya gak bisa lihat?ah sudahlah saya malas marah-marah lagi, pokok nya kalian berempat,
saya sudah tidak tahu mau ngomong apa lagi." Pak Matthias sudah lelah dengan mereka berempat dan tidak mau mendengarkan omong kosong mereka, nama mereka dicatat dan diberi hukuman membersihkan tempat camping, akhirnya mereka kembali ke kelas, tampaknya Rere sebagai ketua OSIS yang melapor mereka, dan Bhima kesal karena tidak patuh dengan perintahnya.