Pagi hari yang cerah, rupanya Bhima bangun lebih awal, dia berencana untuk bergantian menjemput Odo ke rumahnya. Setelah perjalanan yang panjang akhirnya Bhima sampai di rumah Odo, Bhima melihat bahwa rumah Odo sangat kumuh dan kotor, sehingga Bhima mengira rumah itu berhantu dan terbengkalai saking buruknya, dia mencoba untuk masuk, Bhima berusaha mencari Odo di rumahnya, ketika Bhima masuk ke toilet terlihat Odo sedang buang air besar, waktunya sangat tidak pas. Bhima berkata bahwa sudah hampir telat dan Odo masih bersantai di toilet, lalu Odo dan Bhima berangkat ke sekolah.
Sampainya di sekolah mereka langsung pergi ke kelas, bel telah berbunyi, pak Matthias datang ke kelas. Pembelajaran pun dimulai, Bhima terlalu sibuk merenung tentang perbuatannya kemarin dan ingin menjalankan aksinya, pak Matthias izin untuk pergi ke toilet, disaat itu juga Bhima pergi ke meja Ian dan meminta nomor telepon nya. Ia menyuruh Ian untuk ikut dengan mereka ketika jam istirahat, pak Matthias pun kembali mengajar, mereka diberikan pr yaitu menjelaskan apa itu biologi dan harus membentuk kelompok, Bhima juga menyuruh Ian untuk sekelompok dengan nya dan Odo serta mengerjakan semua tugasnya, tampak sangat curang bukan? Bel istirahat berbunyi, di parkiran Odo dan Bhima menunggu Ian sambil berolahraga dan mengancam Ian jika ia kelamaan, maka akan dipukuli lagi oleh mereka.
Akhirnya Ian sampai dengan telat, Bhima dan Odo memukuli Ian sambil mengambil uang satu juta yang kemarin dikatakan oleh Bhima, sambil membahas juga tentang pr biologi yang diberikan oleh pak Matthias. Perut Odo tiba-tiba lapar, dia menyuruh Ian untuk mentraktir dia dan Bhima, mereka menuju ke kantin, sampainya di kantin Bhima memalak Ian makanan yang paling mahal di kantin, dia juga menyuruh Ian untuk duduk di lantai seperti budaknya. Tiba-tiba Adnan datang dan menegur mereka berdua, "kenapa Ian duduk disini? " Bhima membalas "oh, kita hanya makan bersama" Adnan mulai marah dan berusaha mengajak Ian untuk pergi Bhima lalu memukul Adnan, tampaknya kantin mulai ramai karena hal itu, anggota OSIS juga sudah bersiap. Bhima cepat menanggapi hal itu dan pergi bersama Odo ke lapangan tempat mereka bertarung.
Sambil bersantai Bhima membahas tentang rumah Odo yang sudah tua dan buruk itu dan membahas Adnan yang merupakan teman Ian, Adnan adalah anak yang sepertinya memiliki penyakit mental dimana ia adalah psikopat, ketika mereka berolahraga sambil menunggu jam istirahat berakhir, anak OSIS mendatangi mereka yang bernama Raka. Raka menyuruh Bhima untuk berbicara di ruangan OSIS bersamaan dengan teman Raka, yaitu Adela, ternyata Adnan melaporkan bahwa kemarin ia dihajar habis-habisan oleh mereka berdua di bawah jembatan, sesampai nya diruang OSIS, mereka diinterogasi, Raka bertanya kepada Bhima tentang peristiwa di kantin tadi, dia juga bertanya mengapa Ian babak belur, Odo hanya beralasan bahwa Ian hanya jatuh dari tangga, tentunya itu sangat membuktikan bahwa mereka berdua berbohong dan menyangkal hal itu, "kita dengar, dari Adnan, kalian ngebully Ian sama Adnan" pembicaraan mereka diruang OSIS terpantau oleh adik Raka yaitu Arshaka.
Pembicaraan berlanjut, "kalian malakin Ian, buktinya uang Ian gak segitu harusnya, aku lihat sendiri, tadi ditunjukin bareng-bareng sama Adnan. " Bhima membalas, "intinya, apa tujuan kalian kesini? ". " kalian mengancam Ian kan? Biar gak berani lapor, kalau gak ada apa-apa, gak mungkin Ian berdarah-darah seperti itu, buktinya Adnan juga bersaksi bahwa kalian memukul mereka berdua dibawah jembatan. " pembicaraan mulai panas, "aku gak akan memberhentikan apa yang aku telah lakukan. ", Raka membalas dengan melangsungkan intinya, "kutantang kamu Bhima, sebagai OSIS pertahanan aku harus melakukan hal ini".
Perkataan Raka menarik perhatian Bhima, " sebelum kita bertarung, kita buat perjanjian. Kalau aku menang, kau harus menghentikan perbuatanmu itu ke Ian dan juga ke Adnan. ", Bhima semakin bersemangat, " oke aku setuju tapi kau juga punya persyaratan, kalau misalnya aku yang menang, JANGAN PERNAH IKUT CAMPUR. ". Pertarungan pun dimulai, Raka dan Bhima tampak setara, namun Raka sudah kelelahan dan Bhima masih bersantai, pada akhirnya, Raka pun berhasil dikalahkan oleh Bhima, " kamu tetap lemah Raka, DAN SEBAGAI ORANG LEMAH SEPERTI ITU KAU MAU MELINDUNGI ORANG LAIN?! "Bhima tertawa. Mulai sekarang OSIS harus menepati janji Bhima yaitu tidak ikut campur dengan urusannya.
Odo dan Bhima pun pergi, sesampainya di Koridor kelas mereka mengepung Arshaka yang sedang membuntuti mereka dari kejauhan, " kau mau balas dendam terhadap kakakmu Raka? ", Arshaka langsung membantah hal itu, ternyata ia senang jika Raka dikalahkan oleh mereka, dia menawarkan dirinya untuk berkeja sama dengan Odo dan bhima. Mereka pun berpindah untuk membicarakan hal yang lebih mendalam di bawah jembatan, Arshaka menjelaskan bahwa ia memiliki ambisi untuk mengalahkan Raka karena sejak Raka masuk OSIS dia menjadi tidak peduli terhadap adiknya, " aku juga ingin menguasai sekolah ini, bagaimana jika aku bergabung dan kekuatan kita menjadi tidak terkalahkan? "Ucap Arshaka sambil tertawa, Arshaka dan Raka ternyata adalah saudara tiri Raka hanya anak pungut dari keluarga Arshaka yang menemaninya dari kecil, Bhima tersenyum dan menerima tawaran Arshaka. Namun ada satu hal, besok Arshaka harus membuktikan kekuatannya esok hari, sambil memberi senjatanya kepada Odo sebagai bukti kepercayaan dan kesetiaan.
Disore hari, setelah pelajaran selesai Odo dan Bhima menemui Ian untuk membahas perihal OSIS yang menegurnya, Bhima memukuli Ian bersama Odo karena kesal bahwa mereka telah dilaporkan, mereka berdua memutuskan untuk menjadikan Adnan budaknya juga, bersama dengan Adnan berarti setiap hari mereka harus membayar sebanyak dua juta rupiah, lalu Odo dan Bhima berpamitan dan pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H