Lihat ke Halaman Asli

Buat Anies Baswedan, Barisan Nusantara dan Turun Tangan - Surat Terbuka dari Tepian Lembah Sungai Elbe

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang amat saya hormati saudara Anies Baswedan,

Yang Terhormat Teman-Teman Barisan Nusantara,

Yang Terhormat Teman-Teman Turun Tangan,

Kerja bersama untuk sebuah cita-cita sudah dijalankan. Hasil konvensi sudah diketahui bersama sebagai hasil anti klimaks. Inilah realitas politik saat ini.

Ada 3 hal penting yang telah didedikasikan oleh Anies Baswedan bersama Barisan Nusantara dan Turun Tangan:

1. Anies Baswedan bersama Barisan Nusantara dan Turun Tangan telah menunjukkan keteladanan bagaimana berpolitik secara jujur di tengah para politisi yang umumnya bermoral bedebah. Aksi-aksinya aktivitas politiknya dengan dukungan Barisan Nusantara dan Turun Tangan adalah aksi-aksi nyata yang bersih dan steril dari politik uang. Anies menunjukkan pada bangsa ini keteladan tentang bagaimana berpolitik dengan kejujuran etika; jauh dari politik uang. Ini sebuah keteladanan langka yang dimiliki oleh pemimpin politik saat ini. Ini akan menjadi inspirasi kembali akan cerita para teladan kita masa lalu seperti Soekarno, Hatta, Natsir, dll yang berpolitik bersih dari politik uang dan bersih dari moral bedebah.

2. Anies Baswedan bersama Barisan Nusantara dan Turun Tangan telah ikut membudayakan politik egaliter dengan sistem konvensi. Konvensi (terlepas di Partai Demokrat amat jauh dari sempurna dan setengah hati melakukannya karena kepentingan dinasti Cikeas yang amat kental) sebenarnya contoh baik mekanisme rekruitmen calon pemimpin bangsa yang sifatnya egaliter dan melibatkan masyarakat. Mekanisme konvensi ini secara proses jauh lebih baik dari pada mekanisme yang menunjuk Ketua Partainya jadi capres, seakan Partai mengabdi pada kepentingan ketua partainya. Mekanisme konvensi ini hendaknya ke depan menjadi budaya bagi sistem rekruitmen pemimpin nasional. Anies Baswedan dalam hal ini telah turut serta membangun budaya mekanisme yang baik dalam sistem perekrutan pemimpin bangsa.

3. Anies Baswedan bersama Barisan Nusantara dan Turun Tangan juga telah menunjukkan keteladanan bahwa pemimpin itu tidak cuma seorang pengamat di luar lapangan. Dia harus turut tangan melakukan aksi-aksi nyata politik saat dia diberi amanah untuk melakukannya seperti dalam konvensi. Dia siap untuk terjun berpolitik saat memang dia merasa harus melakukannya: menyapa konstituennya dengan visinya, mensosialisasikan programnya dan mendengarkan keinginan masyarakatnya. Anies telah menunjukkan kepada kita bahwa pemimpin tidak cuma pandai bicara yang menginspirasi tapi juga terjun dengan aksi-aksi turun tangan politik yang menginspirasi.

Ketiga hal tersebut sudah dilakukan Anies Baswedan bersama Barisan Nusantara dan Turun Tangan selama konvensi berlangsung. Tugas itu sudah selesai dijalankan dengan baik.

Sekarang apa langkah selanjutnya yang perlu dilakukan? Menurut saya pribadi (sekali lagi ini menurut saya pribadi) adalah sebagai berikut:

1. Anies Baswedan bersama Barisan Nusantara dan Turun Tangan sebaiknya menolak terlibat dalam Poros Baru Bentukan SBY/Partai Demokrat. SBY itu dikenal sebagai pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri dan keluarganya. SBY dikenal dengan pemimpin egois yang bisa mengorbankan kepentingan bangsanya untuk dirinya. Jadi keinginan SBY saat ini untuk buat Poros Baru harus dimaknai sebagai kepentingan pribadi dan keluarga yang ingin diperjuangkan oleh SBY.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline