Lihat ke Halaman Asli

Feri Nugroho

www.ferinugroho.my.id

Intepretasi Visual Citra

Diperbarui: 27 Juni 2021   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karakteristik objek (soonet.ca/eliris/remotesensing) 

Interpretasi visual merupakan langkah untuk meninjau foto udara atau citra satelit dengan tujuan untuk mengidentifikasi objek dan menilainya. Interpretasi citra udara dan satelit adalah metode untuk memperoleh informasi tentang objek dan lanskap. Ini adalah proses khusus mempelajari realitas geografis berdasarkan deteksi, identifikasi, dan lokalisasi spasial objek individu dan bentuk medan yang ditangkap dalam foto udara dan rekaman citra satelit. Objek juga memiliki karakteristik visual yang memungkinkan kita untuk membedakannya. Karakteristik ini meliputi ukuran, bentuk, pola, tone, asosiasi, dan tekstur.

Karakteristik Objek

Berikut penjelasan mengenai karakteristik objek dalam interpretasi visual: 

  1. Tone adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu objek yang terdapat pada citra satelit dan merupakan elemen utama dalam mengenali suatu objek pada penginderaan jauh. Fungsi utamanya adalah untuk mengidentifikasi batas objek pada citra. Untuk mendapatkan tingkat nada yang jelas, Anda bisa menggunakan teknik penajaman gambar (enhancement). Tone adalah tingkat keabuan/gradasi yang terlihat pada citra penginderaan jauh yang disajikan dalam warna hitam putih. Misalnya, permukaan yang basah akan cenderung menyerap cahaya elektromagnetik sehingga terlihat lebih hitam daripada benda yang lebih kering.
  2. Pattern/Pola merupakan karakteristik makro yang digunakan untuk menggambarkan tata letak citra satelit. Pola atau struktur ruang merupakan ciri untuk mengidentifikasi banyak pola baik benda yang dibentuk oleh manusia maupun benda alam. Misalnya perumahan, jalan, sungai, perkebunan, dan hutan. 
  3. Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada gambar. Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus, dan belang. Misalnya, hutan bertekstur kasar, bertekstur halus (lahan kosong, semak belukar, permukaan air tenang), dan pertanian (tebu, sawah, dan kelapa sawit) dengan tekstur belang-belang. 
  4. Bentuk dan ukuran merupakan hubungan yang sangat erat. Bentuk tersebut menunjukkan konfigurasi umum suatu objek seperti yang terekam pada citra penginderaan jauh. Bentuk adalah atribut yang jelas sehingga banyak objek dapat diidentifikasi dengan bentuknya. 
  5. Ukuran merupakan bagian dari informasi kontekstual selain bentuk dan lokasi. Ukuran adalah atribut benda yang berupa jarak, luas, tinggi, kemiringan, dan volume. Misalnya, ukuran bangunan sering menjadi ciri apakah bangunan tersebut merupakan bangunan rumah tinggal, kantor, atau bangunan industri. Bangunan rumah tinggal atau hunian umumnya lebih kecil jika dibandingkan dengan perkantoran atau industri. 
  6. Asosiasi dapat diartikan sebagai hubungan antara satu objek dengan objek lainnya. Dengan hubungan ini, kemunculan suatu objek pada citra seringkali menjadi indikasi adanya objek lain. Misalnya, stasiun kereta api dikaitkan dengan lebih dari satu jalur kereta api (percabangan), dan gedung universitas selain dicirikan oleh ukuran dan bentuk bangunan yang relatif besar yang menyerupai I, L, atau U, juga ditandai dengan keterkaitannya dengan lapangan olahraga. Secara umum, gedung universitas atau sekolahan ditandai dengan adanya lapangan olahraga di dekatnya.  

Referensi dapat dilihat disini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline