Bengkulu salah satu provinsi yang terletak di barat daya pulau Sumatera. Daerah yang terkenal dengan tumbuhan bunga bangkainya atau bunga Rafflesia yang banyak dijumpai di kawasan hutan lindung di Provinsi Bengkulu, tepatnya di Kabupaten Kepahiang, Mukomuko, Seluma, Lebong, dan Bengkulu Selatan.
Selain memiliki tumbuhan langka tersebut Bengkulu memiliki pulau-pulau yang sangat indah salah satunya yaitu pulau tikus.
Pulau tikus ialah salah satu pulau yang wilayahnya masuk provinsi Bengkulu, yang terletak di sebelah barat Kota Bengkulu dengan jarak sekitar 10 km dari pusat kota. Dimana pulau ini memiliki peran penting bagi daerah Bengkulu, khususnya bagi para nelayan yang dijadikannya sebagai tempat singgah seusai melaut mencari ikan serta selain itu pulau tikus tersebut memiliki peran penting bagi daerah pantai Bengkulu karena pulau ini berfungsi sebagai pemecah ombak.
Pulau tikus ini bisa diakses melalui pantai panjang dan pantai padri dengan menggunakan kapal nelayan dengan waktu tempuh kurang lebih 60 menit atau speedboot dari pelabuhan baai kurang lebih 40 menit.
Namun pada saat ini pulau tikus tersebut mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan, dikarenakan semakin hari pulau ini semakin terkikis oleh abrasi, yang dahulu luas wilayah pulau tikus 2 hektar sekarang menjadi 0,8 hektar saja, dan diprediksi beberapa tahun kedepan pulau tikus akan menghilang karena tingkat abrasi yang tinggi. Di pulau ini dihuni oleh 1 keluarga yang bertugas sebagai penjaga mercusuar. Mercusuar di pulau ini mengalami 3 kali perpindahan tempat karena terkena abrasi. Mercusuar ini berperan penting bagi jalur pelayaran guna memandu kapal-kapal yang melintas.
Pulau tikus merupakan salah satu pulau yang menurut saya sangat indah, karena memiliki pasir putih yang bersih dan memiliki air yang jernih serta salah satu tempat recommended buat snorkeling dan memancing. Selain memiliki ekosistem karang dan biota laut yang beraneka ragam, pulau tikus juga memiliki species ikan nemo.
Guna menjaga kelestarian terumbu karang, Komunitas FIND MY CORAL mengadakan aksi konservasi terumbu karang dengan system adobsi. Dimana aksi ini bertujuan untuk melindungi pulau ini agar tidak cepat mengalami abrasi serta menjaga kelestarian ekosistem bawah laut pulau tikus. Aksi ini merupakan aksi berkelanjutan guna kelestarian pulau tikus. Kegiatan ini sendiri banyak di dukung oleh instansi-instansi pemerintahan dan komunitas di Bengkulu.
Pelaksanaan Find My Coral di Pulau Tikus ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bengkulu dan diikuti oleh 62 volunteer. Volunteer tersebut berasal dari kalangan masyarakat dan pemerintahan. Selain masyarakat Bengkulu , kegiatan ini diikuti oleh pemuda - pemudi yang berasal dari Aceh, Medan dan pemuda - pemudi Pulau Enggano. Selain itu juga, kegiatan ini diikuti oleh kalangan mahasiswa yang berasal dari Universitas Padjajaran (UNPAD), Politeknik Negeri Sriwijaya (POLSRI), Universitas Bengkulu (UNIB), dan Institut Agama Islam Negeri Bengkulu (IAIN Bengkulu).
Peserta lainnya yang ikut serta dalam kegiatan ini ialah Komunitas Selam Bengkulu yang terdiri dari Rafflesia Bengkulu Diving Center (RBDC), Marine Science Diving Club (MSDC - UNIB), dan Laskar Diving Club (LDC). Dan ada juga dari komunitas seni Bengkulu yaitu SAYAK, dan ada juga dari Forum Pemuda Pemudi Bengkulu (FPPB), Aktivis Penggiat Lingkungan, Komunitas Pencinta Alam dan Korps Alumni Kapal Pemuda Nusantara.
Saat air laut sedang surut disore hari,..
note :