Lihat ke Halaman Asli

Feri Arianto

Mahasiswa Universitas Airlangga

Presidensi G20 Indonesia dan Investasi Industri Energi Baru Terbarukan Indonesia

Diperbarui: 11 Juni 2022   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulih Bersama. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

G20 merupakan sebuah forum kerja sama multilateral yang beranggotakan dari sebagian negara dunia yang dapat merepresentasikan jumlah keseluruhan penduduk dunia. Tujuan dari dibentuknya G20 untuk mengatasi permasalahan krisis yang terjadi didunia terutama pada sektor ekonomi dan sektor lainnya.  

Pada periode Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia diberi mandat untuk menjadi presidensi sekaligus tuan rumah untuk penyelenggaraannya. Dalam periode Presidensi G20 Indonesia akan mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" dengan pembahasan isu utama pada isu penguatan arsiktektur kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi. Dipilihnya 3 isu utama tersebut menjadi pembahasan karena dinilai menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan untuk solusi permasalahan yang sedang dihadapi dunia saat ini.

Seperti isu transisi energi dipilih menjadi isu utama pembahasan dalam forum G20 Presidensi Indonesia karena dunia sedang dilanda perubahan iklim. Dibahasnya masalah perubahan iklim dunia dalam forum G20 karena dinilai dapat mempengaruhi perekonomian dunia secara tidak langsung. Untuk solusi dari permasalahan tersebut dijawab dengan transisi energi dunia ke sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Jenis-jenis dari sumber energi tersebut dapat disebutkan seperti energi angin, air, tenaga surya dan biomassa.

Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 periode tahun 2022 akan menjadi negara inisiator untuk melakukan transisi energi dunia ke sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Upaya yang dilakukan oleh Indonesia untuk menjadi negara inisiator akan didukung dengan jumlah energi baru terbarukan dimiliki indonesia yang memiliki potensi besar untuk menjadi sumber energi dunia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Tetapi dalam kenyataannya, energi baru terbarukan Indonesia yang melimpah jumlahnya belum dapat dimanfaatkan potensi sepenuhnya sebagai sumber energi. Hal tersebut seperti yang dilansir dari Kementerian ESDM RI yang mengungkapkan bahwa potensi energi baru terbarukan yang dimiliki oleh indonesia sangat besar dengan jumlah mencapai 3.686 GW, namun dalam pemanfaatan dari potensi tersebut hanya dimanfaatkan sebesar 0,3 % dari jumlah potensi yang dimiliki.

Ketidakoptimalan dari pemanfaatan sumber energi terbarukan indonesia karena ada beberapa faktor seperti teknologi yang kurang canggih atau SDM yang dimiliki belum kompatibel. Dengan adanya forum G20 yang indonesia menjadi presidensi didalamnya, bisa menjadi peluang untuk indonesia menarik investasi negara anggota G20 atau negara didunia untuk industri energi baru terbarukan indonesia. Penarikan untuk investasi di bidang tersebut bukan hanya persoalan ekonomi tetapi juga sebagai solusi untuk sumber pasokan energi dunia. Hal tersebut juga diharapkan adanya transfer teknologi dari negara yang berinvestasi terutama negara anggota G20. Faktor yang menjadikan Forum G20 sebagai momentum untuk inevstasi pada industri energi baru dan terbarukan indonesia dilatarbelakangi karena sebagian negara anggota G20 merupakan negara maju secara teknologi atau SDM yang dimilikinya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa indonesia memiliki potensi pasokan sumber energi baru dunia tetapi dalam penggelolaannya belum dapat optimal. Hal tersebut dikarenakan adanya keterbatasan teknologi dan SDM yang belum kompatibel. Dengan adanya forum G20 yang Indonesia menjadi Presidensi bisa menjadi momentum untuk pengembangan industri energi baru terbarukan dalam pemanfaatan atau penggelolaannya. Hal ini disebabkan anggota forum G20 adalah sebagian dari negara maju secara teknologi dan SDM yang dimilikinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline