[caption caption="KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA"][/caption]Mungkin yang terlihat dalam peringatan Earth Hour setiap tahun adalah euforia luar biasa di 172 Negara.
Berkumpul, menari, menyanyi, berkampanye gegap gempita dan pada akhirnya mematikan lampu bersama pada jam 20.30 hingga 21.30. Hah .... hanya satu jam.
Iya, hanya satu jam yang tentunya tidak akan mungkin bisa menyelamatkan bumi.
Namun tahukah bahwa tonggak Earth Hour adalah keprihatinan, yup .... keprihatinan akan bumi yang hampir mati akibat perubahan iklim, pemanasan global, keserakahan dan kurangnya rasa kemanusiaan kita.
Ini bukan cerita horor yang saya buat-buat, saya ilustrasikan sajalah biar mudah dimengerti.
- Tahukah anda bahwa 20% dari populasi dunia telah mengkonsumsi 80% dari sumber daya alam yang dimiliki Ibu Bumi.
- Dunia juga menghabiskan 12 kali lipat dana untuk membiayai perang dibanding bantuan kemanusiaan
- 5000 orang mati setiap harinya karena tidak memiliki akses terhadap air bersih
- Lebih dari 1 milyar penduduk Dunia mengalami kelaparan, ironisnya 50% bahan pangan utama diperdagangkan justru untuk makanan ternak dan produksi biofuel.
- Lebih dari 40% tanah subur kehilangan kesuburannya, rusak dan terabaikan
- Setiap tahun 13 juta hektar hutan rusak, dan terparah berada di Indonesia.