Lihat ke Halaman Asli

Ferdi Rosman Feizal

Penulis lepas

Setengah Hari di Wisma Aceu Pangalengan

Diperbarui: 29 September 2021   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Cacing-cacing yang lahir dari kohe sapi terus-menerus memakan kohe sapi dan pelepah-pelepah batang pisang yang juga dijadikan sarangnya. Dalam bak semen penampungan, 2 minggu kohe sapi habis berganti dengan kotoran-kotoran bekas cacing (Kascing), pelepah pisang yang tersisa hanya tersisa serat-seratnya saja dan saat itulah panen pupuk Kascing dilakukan dengan pengayakan manual, ram kawat ukuran kecil berbentuk selinder diputar untuk mendapatkan butiran-butiran halus pupuk sementara yang kasar dan telur-telur cacing masuk ke bak penampungan untuk kembali mengurai kohe sapi.

Serbuk-serbuk kascing kemudian disemprot cairan mikroba diaduk dan selanjutnya dipacking dalam karung dan kemasan 5 Kg yang akan dijual dengan harga Rp. 20.000,-

Sebelumnya tim UBN (Union Business Network) yang langsung dikomandani Mas Wartono 'Ipung' Purwanto selaku Dirut UBN pada hari sabtu, 25 September 2021 meninjau lokasi Workshop Kascing milik Kang Haris Benyamin di bilangan Kp. Cipanas Kawasan Perkebunan Teh PTPN VIII Kertamanah Pangalengan Kabupaten Bandung ini dan bercerita banyak tentang Kopi Ngaleng, Pupuk Kascing, Media Tanam yang didalamnya ada Kokopit, kascing dll, proses pengeringan kopi dengan cara khasnya Kang Haris dll. Sambil sharing tim ubn disuguhi Leupeut, gorengan tahu pedas dan Kopi Ngalengkhas produksi Kang Haris Benyamin orang Kp. Cisaat Kec. Kadungora Garut yang menikah dengan istrinya warga Pangalengan ini.

Kopi yang di roasting menggunakan alat roasting khusus temuan Kang Haris Benyamin yang Pendi dari PT.Telkom tahun 2011 ini masih dirahasiakan karena rencana akan dibuat sendiri yang nantinya akan dijual ke barista-barista di Cooffee Shop yang pasti harganya lebih murah dibanding alat roasting yang umum dijual karena proses roastingnya lebih praktis dan cepat, dalam waktu singkat langsung mengeluarkan aroma wangi harum khas Kopi Ngaleng.

Bak Barista, Kang Haris langsung memproses kopi ngaleng yang telah diroasting menjadi kopi seduh yang langsung dinikmati tim UBN Mas Ipung, Mas Amir Fauzi, Mas Dedi Ristanto, Mas Mahfuddin Alladif, Ibu Sri Neni dan Ferdi. Kopi Ngaleng yang disajikan pada gelas sloki tanpa gula ini harum dan uenak dilidah.

Acara dilanjut meninjau lokasi workshop proses pembuatan Kascing dilahan bawah melewati Green House Pengeringan Kopi Ngaleng, green house pembibitan Kapol (kapulaga), kebun Jeruk Lemon, Kebun Letuce (salad) dilanjut Teawalk di Perkebunan Teh PTPN VIII Kertamanah, melewati pemukiman penduduk, kandang-kandang sapi anggota KPBS.

Setelah teawalk, tim dijamu sate sapi dan salad dari letuce yang masih segar sambil bercerita lagi tentang prospek bisnis kascing, jatuh bangun usaha kascing, Media Tanam dari Kascing, Kokopit sampai menjadi bandar/pengepul Kapulaga yang telah memiliki link langsung ke DRI (Dewan Rempah Indonesia) termasuk munculnya ide pembuatan pupuk dari daun bambu dari Mas Amir Fauzi dan ide pembuatan pupuk dari kohe kambing yang praktis tidak perlu ada pengolahan khusus dari Mas Ipung.

Tim ubn kembali ke Bandung setelah membeli beberapa pack Kascing kemasan 20 Kg dan menenteng oleh-oleh dari Kebun Kang Haris : Jeruk Lemon dan Letuce serta 2 bibit Labu Siam yang telah keluar tunasnya.

Sayangnya tim ubn tidak menginap di Wisma Aceu untuk menikmati kehangatan Kopi Ngaleng dimalam hari dan menikmati air panas di kamar Wisma Aceu dari sumber air panas langsung juga teawalk di Perkebunan Teh pagi hari yang masih diselimuti kabut tipis yang pemandangan pasti akan lebih mengesankan.

Terimakasih Kang Haris Benyamin yang telah memberikan pelajaran dan pengalaman berharga kepada kami, yang telah melayani kami dengan penuh semangat dan mengajak jalan ke perkebunan Teh, ke Peternakan sapi dan memberi oleh-oleh kepada kami.

Banyak pelajaran yang sangat berharga selama setengah hari di Wisma Aceu nya Kang Haris Benyamin, tentang keuletan dan kegigihan serta kreasi dan kreatifitas dalam berusaha walaupun ada di Desa dan menjadi petani, seperti slogannya 'Jadi Petani... Kenapa Tidak'.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline