Lihat ke Halaman Asli

Ferdi Rosman Feizal

Penulis lepas

Tinggal Satu Tapal Batas, Miangas!  

Diperbarui: 5 Juni 2016   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patroli TNI-AD di Tapal Batas Miangas (dokpri)

[caption caption=""][/caption]"Tinggal Satu Tapal Batas, Miangas !", demikian alasan beberapa wisatawan yang berkunjung ke Pulau Miangas, pulau kecil yang sangat jauh di ujung utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Philipina yang telah dibangun tugu Perbatasan Negara dan Patung Pahlawan Santiago.

Berbatasan langsung dengan Negara tetangga Philipina merupakan berkah tersendiri bagi Pulau Miangas yang dianugrahi pantai berpasir putih dengan lautnya yang jernih biru memikat hati orang untuk berkunjung ke negeri yang sangat kental dengan upacara adat tradisional ini.

Tak perlu menyewa kapal selam wisata seperti di Bali, untuk melihat ikan-ikan berwarna warni di Miangas cukup datang ke dermaga, di bawah dermaga kita bisa melihatnya dengan jelas ikan-ikan berwarna-warni bahkan bagi yang belum pernah melihat ikan sotong (cumi) disanalah tempatnya. Saat siang hari bolong sekitar jam 13:00-14:00 kita bisa melihat serombongan ikan sotong dari tanjung wora berdatangan menuju dermaga.

Bagi wisatawan yang masih juga penasaran melihat cumi-cumi yang berenang dengan santainya, masih bisa melihat puluhan cumi-cumi berkumpul di perairan tanjung wora dibawah tebing-tebing karang yang terjal dengan hantaman ombak yang tak pernah berhenti.

Festival Manam'mi

[caption caption="Festival Manam'mi 2016 di Miangas"]

[/caption]Seperti manisnya gula yang tak pernah habis, pulau miangas selalu saja mengundang wisatawan untuk mengunjunginya khususnya pada bulan mei saat air laut surut begitu jauh ke tengah laut dimana ikan-ikan banyak yang terjebak di terumbu-terumbu karang, di batu-batu yang telah dipasang.

Itulah Festival 'Manam'mi', upacara adat menangkap ikan secara tradisional di Miangas dengan menjebak ikan-ikan di terumbu-terumbu karang yang digiring menggunakan janur-janur kuning yang merupakan tradisi khas penduduk miangas dan di beberapa pulau di nusa utara, kecamatan Nanusa Kabupaten Kepulauan Talaud seperti Mani'u di Pulau Karatung atau Mane'e di Pulau Kakorotan.

'Manam'mi' menjadi magnet wisata andalan miangas mendampingi semaraknya Festival 'Mane'e' di Pulau Kakorotan yang telah berpuluh tahun menjadi agenda wisata nasional hanya karena satu alasan 'di Tapal Batas !'.

Bisa saja Manam'mi dijadikan alasan para wisatawan berkunjung ke Pulau yang justru lebih dekat dengan Philipina ketimbang Indonesia ini, karena bisa ikut naik kapal bersama rombongan Gubernur Sulawesi Utara dan Bupati Kepulauan Talaud bahkan kadang bersama Menteri Pariwisata. Tapi alasan kuatnya adalah datang ke Tapal Batas.

Tak hanya di bulan Mei, beberapa event sering dilakukan di Pulau kecil dan terpencil yang pernah menjadi sengketa dengan Philipina ini. Pada bulan Agustus tepatnya tanggal 17 Agustus banyak orang berdatangan ke Pulau Miangas untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Tapal Batas dengan mengibarkan Bendera Merah Putih, membentangkan kain merah putih yang sangat panjang mengelilingi Pulau kecil ini.

Dan hanya satu alasan para petualangan bersusah payah berhari-hari naik Kapal untuk mendatangi Pulau Miangas, Tapal Batas !.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline