Lihat ke Halaman Asli

Ferdi Rosman Feizal

Penulis lepas

Accu Mini, Solusi Jitu Catuan Modem IndiHome di Daerah Krisis Pasokan Listrik dan Daerah yang Sering dilakukan Pemadaman Listrik

Diperbarui: 2 November 2015   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tulisan ini dipersembahkan untuk Masyarakat Namrole, Kabupaten Buru Selatan 

Latar Belakang

Pasokan Listrik di Pedesaan, Daerah terpencil, Daerah Tertinggal termasuk Daerah Perbatasan Negara untuk akses internet memang menjadi masalah operator telekomunikasi di Indonesia termasuk Telkom dalam menggelar IndiHome termasuk didalamnya Paket TM88. Jangankan untuk akses internet, untuk penerangan saja terbatas.

Di beberapa daerah tertinggal dan terpencil pasokan listrik masih terbatas, listrik pasokan PLN hanya menyala selama 12 Jam, itupun pada malam hari, pada siang hari pasokan listrik PLN tidak ada alias “mati lampu” seperti di Namrole Ibu Kota Kabupaten Buru Selatan, Maluku. Akibatnya, akses internet di rumah-rumah, Sekolah, Kantor-kantor Instansi Pemerintah yang berlangganan IndiHome tidak bisa mengakses Internet padahal mereka berlangganan IndiHome untuk 24 Jam dalam setiap harinya.

Bantuan fasilitas internet beserta lima unit komputer di SMKN Namrole masih bisa digunakan. Hanya pengoperasiannya terkendala oleh listrik. Sementara genset yang juga diberikan sebagai bagian dari paket bantuan, pengoperasiannya terkendala biaya untuk membeli bahan bakar.

Wakil Kepala Sekolah SMKN Namrole William Lesnussa mengatakan seringkali listrik hanya menyala malam hari, bahkan bisa sampai lebih dari satu bulan tidak menyala. Karena itu, pihaknya seringkali menggunakan genset.

Namun itu pun tidak bisa setiap hari karena mereka seringkali kesulitan biaya untuk membeli bahan bakar. Untuk mengoperasikan genset selama sekitar empat jam dibutuhkan biaya antara Rp 30.000 sampai Rp 50.000 mengingat harga bensin di Buru Selatan berkisar antara Rp 6.000 sampai Rp 10.000 per liter. (sumber : http://ow.ly/Tqvo6 ).

 

Permasalahan

Bagi Telkom dalam menggelar IndiHome hal itu tidak menjadi masalah untuk membangun NKRI seperti yang dikatakan Menkominfo Muh Nuh “Internet Dulu, Baru Jalan dan Listrik” (sumber : http://ow.ly/TqrX4), di Daerah yang masih terbatas pasokan listrik PLN, Telkom tetap menggelar IndiHome dengan jaringan Optik yang dikenal Fiber To The Home (FTTH) seperti yang dilakukan di Bagian Selatan Pulau Buru ini walaupun pelanggan IndiHome di Namrole belum optimal menikmati IndiHome nya, karena pada siang hari praktis IndiHome tidak bisa digunakan akibat tidak adanya catuan listrik dari PLN.

Beberapa Pelanggan khususnya Kantor-kantor Instansi Pemerintahan dan Sekolah masih bisa menikmati IndiHome pada siang hari baik Telepon, Internet bahkan UseeTV karena di Kantornya dinyalakan Genset untuk menghidupkan modem IndiHome / STB (Set Top Box) dan pesawat Televisinya. Sementara pelanggan IndiHome di Rumah-rumah harus bersabar karena hanya dapat menikmati IndiHome pada malam hari itupun jika catuan listrik dari PLN dinyalakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline