Lihat ke Halaman Asli

Ferdi Rosman Feizal

Penulis lepas

[Touch Korea Tour] Hanya Satu Alasan Mengapa Saya Harus Dipilih Sebagai Tim Pengalaman Touch Korea Tour

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1335324953656073451

Berdiri tegak dengan sikap sempurna, itulah yang terbayang dalam benak saya kalau mengingat Korea Selatan di tahun 1980-an. Sikap itu ditunjukkan oleh Warga Negara Korea Selatan ketika mendengar Lagu Kebangsaannya yang dikumandangkan lewat Radio. Entah di Ruangan Kerja di Kantor-kantor, di Ruang Kelas, di Rumah Makan bahkan di Pasar, semua Warga Negara Korea Selatan langsung menghentikan aktivitasnya dan melakukan sikap sempurna seraya menyanyikan lagu kebangsaannya. Entah siapa pemimpinnya, entah siapa Presidennya pada saat itu saya kurang begitu memperhatikannya. Yang pasti saya salut kepada Warga Negara Korea yang melakukan kegiatan ‘sikap sempurna’ dengan kesadaran sendiri menghormati perintah Pemimpinnya.

Hal diatas menarik perhatian saya terhadap suatu Bangsa yang akan bangkit menjadi Negara Maju setelah Perang saudara berkepanjangan yang tak pernah usai yang berakhir dengan gencatan senjata di Semenanjung Korea. Terbukti dengan bangkitnya Korea menjadi negara Industri yang maju yang lahir dari dasar-dasar kepatuhan warga negara kepada pemimpinnya.

Soal makanan khas korea, ada hal yang sangat menarik ketika pada tahun 1999-an Tim Research And Development (R&D) CCS#7 Telkom, Telkom Divisi Regional-IV Jawa Tengah & DIY, Yayasan Lembaga Telematika Indonesia (YLTI) dan Fakultas Teknik Elektro ITB Bandung menutup acara rangkaian R&D, saya dijamu di Rumah Makan Korea yang mewah di bilangan Jl.Braga - Bandung. Terlepas dari budaya cara makan yang harus diterapkan yang diperagakan pengelola Restoran untuk menyantap makanan khas Korea, hal yang sangat menarik adalah makanan pembukanya yang harus dimakan terlebih dahulu sebelum menyantap makanan utama. Saya sudah lupa apa nama makanan pembuka khas Korea itu, tapi yang pasti makanan berupa sop yang konon katanya dibuat dari rempah-rempah itu tidak terlalu pedas tetapi lama kelamaan badan merasa panas dan keringat bercucuran seperti habis berolah-raga berat. Habis sudah baju kemeja saya dan teman-teman Tim R&D oleh keringat deras yang bercucuran dan membasahi baju kemeja hingga ke pakaian dalam.

Tahun 2000-an saya membaca salah satu kebijakan Negara Korea tentang perencanaan penomoran telepon (Telephone Numbering Plan) yang membuat saya terkejut !. terkejut bukan karena sistematisnya pola numbering atau pola numbering yang sudah mengadopsi ke masa depan seperti pola numbering NGN misalnya, tetapi terkejut karena Telephone Numbering Plan Korea sudah dibuat untuk suatu Negara Besar, Korea Bersatu !

Banyak prestasi besar Korea yang saya saksikan lewat saluran Televisi seperti kehebatan Tim Bulu Tangkisnya yang kadang mengalahkan Tim Bulutangkis Indonesia serta Tim Sepakbola Korea yang selalu mewakili Benua Asia hingga menjadi Tuan Rumah World Cup bersama Jepang.

30 tahun sejak cerita tentang kepatuhan warga negara Korea patuh kepada pemimpinnya, kini Korea sudah menjadi negara yang maju yang menjadi negara Raksasa Telekomunikasi di Asia bahkan di Dunia dengan kehadiran produk-produk gadget Samsung Galaxy di kelas Android yang banyak digemari masyarakat Indonesia yang bisa mengalahkan Finlandia dengan Nokia-nya dan Kanada-RIM dengan Blackberrynya dan belakangan ketika film-film dan musik korea sudah mulai ditayangkan di layar kaca Indonesia, baru kita mengetahui bahwa Korea sudah maju dalam perfilman dan musik.

Alasan saya Cuma satu, hanya ingin melihat lebih dekat keadaan Negara Korea, untuk melihat-lihat Negara Korea dengan mata kepala sendiri mulai dari kehidupan Warga Negaranya yang terkenal disiplin, budayanya yang terus dipertahankan dan pemandangan alam Korea yang sangat cantik terlebih jika bisa melihat artis-artis K-POP yang sedang digandrungi anak-anak saya lewat siaran TV Parabola di Rumah dan menikmati makanan pembuka khas Korea yang membuat basah kuyup pakaian.

Hanya itu saja alasan saya, saya tidak punya alasan banyak untuk dipilih sebagai Tim Pengalaman Touch Korea Tour. Yang Pasti saya salut dengan kemajuan Negara Korea yang lahir dari tingkat displin yang tinggi dan kepatuhan kepada Pemimpinnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline