Lihat ke Halaman Asli

Ferdinand Anjas

Mahasiswa Universitas Bengkulu

Bisakah Bitcoin Menjadi Alat Pembayaran Indonesia yang Sah?

Diperbarui: 1 Desember 2021   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar sumber ilustrasi

Terbentuknya Bitcoin dimulai dari sebuah Genesis Block, yang dibuat oleh Satoshi Nakamoto pada tanggal 3 Januari 2009 dengan nilai hash yang berbentuk huruf dan nomor seri dengan kombinasi angka. Satoshi menyisipkan suatu kalimat yang merupakan  bentuk sindiran dalam suatu keadaan, gagalnya perbankan akan ditanggung oleh para pembayar pajak melalui dana bailout yang dikeluarkan pemerintah: The Time 03/jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks

Aplikasi yang mereka buat dalam segi teknologi nyaris memiliki kemiripan dengan metode kerja Bitcoin serta pula dengan metode mereka menguraikan suatu teknologi yang tidak bisa diputar balikkan secara logika pc, kalimat tersebut ditemui didalam draft bitcoin ataupun dokumen paten. Perihal itu disimpulkan dengan fakta memiliki latar balik yang kental dengan dunia studi serta kriptografi, tercantum belasan paten yang diajukannya terpaut dengan blockchain serta mata duit digital. Cuma saja bukti- bukti elektronik yang diajukan oleh Craig Wright nampak meragukan, serta analisis ahli Bitcoin juga memberitahukan kalau bukti- bukti tersebut meragukan.

Semenjak itu tahun 2009, Bitcoin mulai di luncurkan serta dibesarkan dan hadapi bebagai revisi yang diterapkan bersumber pada anjuran serta masukan dari para anggota ataupun komunitas Cypherpunk, antara lain Perihal Finney, yang terpukau dengan ide mata uang virtual baru ini. Bitcoin yang semula tidak bernilai, namun seiring waktu memperoleh tempat di bermacam komunitas selaku suatu komoditas virtual yang dijalankan oleh sistem independen. Harga Bitcoin turut naik, berhubung terus menjadi banyak pula pengguna yang ikut serta. Meski Bitcoin bukan salah satunya cryptocurrency yang terdapat di dunia ini, tetapi dikala ini Bitcoin jadi mata uang virtual dengan valuasi pasar terbanyak di dunia, dengan harga 1 BTC (Bitcoin) yaitu sekitar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah), hal itu bisa kita perhatikan di situs exchange yaitu indodax.com yang merupakan situs exchange resmi Bitcoin Indonesia, harga 1 BTC tersebut unggul jauh dibandingkan rival terdekatnya, Ethereum yang merupakan salah satu cryptocurrency terbesar setelah Bitcoin.

Tiap benda, barang, ataupun yang lain tentu memiliki kekurangan serta kelebihan masingmasing. Begitu pula dengan Bitcoin, dikala Bitcoin mulai populer dengan memiliki watak yang anonim dikala bertransaksi, tetapi dibalik kelebihan Bitcoin tersebut tentu terdapat kekurangannya

Kelebihan Bitcoin:

a. Nilai Pasar

Bitcoin lebih memimpin dengan menempati peringkat paling atas di daftar valuasi pasar tertinggi dan cryptocurrency termahal, Dalam tempo delapan tahun, harga Bitcoin melesat bernilai lebih dari puluhan juta rupiah dari yang sebelumnya tidak berharga.

b. Rendahnya Biaya Transaksi

Menurut saya karena nilai biaya pada saat transaksi tidak ditentukan dari jumlah Bitcoin yang ditransaksikan, melainkan dari ukuran transaksi dalam dihitung dalam satuan byte adalah salah satu factor bitcoin ramai digunakan. Biaya transaksi yang standar di Bitcoin yaitu sebesar 10.000 satoshi yang jika dikonversidalam rupiah sebesar Rp 500,- (lima ratus rupiah) untuk setiap transaksi.

c. Tahan Banting

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline