Lihat ke Halaman Asli

Tidak Selamanya Berbau Klenik

Diperbarui: 20 April 2023   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kompas.com

Fenomena Ida Dayak dengan keahlian penyembuhannya, khususnya yang berkaitan dengan masalah tulang, mengingatkan saya pada pengalaman pribadi sekitar lima tahun lalu.

Waktu itu putri saya yang baru berusia tiga tahun mengalami kecelakaan ketika bermain ayunan dengan temannya. Ia dan temannya terjatuh, karena tali ayunan tiba-tiba putus. Apesnya ketika jatuh, ia tertimpa tubuh temannya yang lumayan gendut.

Kejadian petang hari itu membuatnya merintih kesakitan, hingga tidak dapat tidur pada malam harinya. Ketika ditanya bagian mana yang sakit, ia menunjuk bagian pundak. Ketika dilihat, pada bagian itu tampak memerah dan sedikit bengkak. Ia langsung menangis ketika disentuh. Malam itu terasa sangat panjang bagi saya dan isteri.

Pagi harinya, adik ipar saya yang mendengar keponakannya menangis kesakitan semalaman karena sakit pada bahunya, berinisiatif mengajak saya ke rumah seorang praktisi pengobatan alternatif. Ini pengalaman pertama saya. Walaupun, saya sudah sering mendengar cerita mengenai orang-orang dengan kemampuan istimewa itu.

Adik ipar saya meyakinkan, orang yang akan kami datangi itu sudah terbukti kemampuannya dalam mengobati sakit yang berkaitan dengan tulang. Tidak tega melihat wajah putri kecil saya selalu meringis kesakitan, saya mengikuti ajak adik ipar.

Rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami. Hanya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan sepeda motor. Rumahnya berada di sebuah gang yang tidak terlalu lebar. Saya bersyukur orang yang kami cari ada di rumah.

Usianya sekitar 50 tahun. Penampilannya sederhana. Adik ipar yang ternyata sudah kenal baik dengannya, menjelaskan maksud kedatangan kami. Dengan senyum ramah dia lalu mempersilahkan kami masuk ke rumahnya yang sederhana.

Bayangan praktik perdukunan yang sebelumnya memenuhi benak saya hilang seketika. Saya tidak menemukan satu pun benda-benda klenik, dupa, keris, menyan, kembang dan sebagainya sebagaimana yang saya saksikan di film-film di rumah itu.

Setelah berbasa-basi sejenak dan menanyakan sakit yang dikeluhkan putri saya, ia pamit ke belakang sebentar dan kembali dengan membawa mangkuk kecil berisi minyak. Dari baunya, itu minyak biasa yang sering digunakan untuk memijat.

"Ini tulangnya bergeser. Nggak apa-apa nanti kita betulkan," katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline