Lihat ke Halaman Asli

FERDIANSYAH FIKRI FIRNANDA

Mahasiswa Universitas Airlangga

Guratan Tinta Menggerakkan Bangsa Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia

Diperbarui: 22 Agustus 2023   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aset utama dalam proses membangun suatu bangsa adalah sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan kualitas SDM merupakan tumpuan utama peningkatan kualitas suatu bangsa. Pengkatan kualitas SDM dapat dicapai melalui proses pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas suatu bangsa (Muhardi, 2004).

Pendidikan merupakan aset kunci dalam pembangunan suatu negara. Di Indonesia, pentingnya pemerataan akses pendidikan berkualitas telah menjadi fokus utama dalam agenda pembangunan nasional. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memainkan peran yang signifikan dalam mendukung upaya pemerataan akses pendidikan berkualitas di seluruh penjuru negeri. Dalam upaya mewujudkan pemerataan akses pendidikan berkualitas, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen dengan memberikan alokasi anggaran yang cukup besar dalam APBN untuk sektor pendidikan.

Hal tersebut tercermin pada Pasal 31 ayat (4) menjelaskan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Alokasi anggaran ini mencakup berbagai aspek pendidikan, termasuk pendidikan dasar, menengah, hingga tinggi. Penetapan porsi anggaran yang signifikan ini merupakan langkah yang penting untuk menjembatani kesenjangan antara daerah yang lebih berkembang dengan daerah yang masih tertinggal dalam hal akses pendidikan.

Meskipun alokasi APBN untuk pendidikan sudah cukup besar, tantangan-tantangan dalam mencapai pemerataan akses pendidikan berkualitas tetap hadir. Salah satu tantangan utama adalah ketidakmerataan infrastruktur pendidikan di berbagai daerah. Beberapa daerah, terutama yang terpencil dan sulit dijangkau, masih mengalami kesulitan dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai. Infrastruktur yang buruk dapat menghambat akses pendidikan bagi anak-anak di daerah tersebut.

Selain infrastruktur, kualitas dari pendidikan juga menjadi isu krusial. Meskipun pendidikan telah tersedia di banyak daerah, kualitas pendidikan tidak selalu sama di seluruh wilayah. Perbedaan dalam kualitas pendidikan dapat memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi. Pentingnya pendidikan berkualitas untuk mempersiapkan generasi mendatang dengan kemampuan yang memadai dalam menghadapi perubahan dunia modern tidak dapat diabaikan.

Ditambah lagi, pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045. Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu adanya strategi yang komprehensif. Pertama, pemerintah perlu fokus pada peningkatan infrastruktur pendidikan di daerah-daerah yang tertinggal. Ini termasuk memastikan akses yang mudah dan aman ke sekolah, serta menyediakan fasilitas yang memadai seperti gedung yang layak dan fasilitas pembelajaran yang modern. Bagaimanapun juga, infrastruktur harus dibangun terlebih dahulu agar menjadi landasan yang kokoh bagi masa dan penerus yang akan datang.

Kedua, kualitas pendidikan harus ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan terhadap guru-guru serta implementasi kurikulum yang relevan dan efektif. Peningkatan kualitas pendidikan juga memerlukan dukungan teknologi pendidikan yang dapat membantu siswa mendapatkan akses ke materi pembelajaran yang lebih bervariasi dan interaktif. Tidak dapat dihindari bahwa teknologi sekarang harus dapat dikolaborasikan untuk membangun sistem pendidikan yang kokoh, hal ini tentunya bertujuan agar pendidik dan peserta didik dapat mengikuti perkembangan zaman dan membuat inovasi yang lebih hebat dimasa yang akan datang

Pemerataan akses pendidikan berkualitas di Indonesia memerlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan berbagai pihak terkait. Meskipun porsi APBN untuk pendidikan sudah cukup besar, tantangan dalam bentuk ketidakmerataan infrastruktur dan kualitas pendidikan masih harus diatasi. Dengan strategi yang tepat dan langkah-langkah konkret, Indonesia memiliki potensi untuk mewujudkan pemerataan akses pendidikan berkualitas yang lebih baik, sehingga setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang cerah dan siap membangun bangsa menjadi lebih baik.

Refrensi :

Muhardi. (2004). Kontribusi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia. Mimbar Jurnal Sosial dan Pembangunan Volume XX No. 4, 478- 492. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline