Lihat ke Halaman Asli

Salut! Jokowi Tetap Bekerja dan Tak Terpengaruh Aksi Demo

Diperbarui: 5 November 2016   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ninersoffer.com

Kehadiran ratusan ribu bahkan jutaan demonstran aksi damai 4 November di Balai Kota Jakarta, tak mengurangi niat Presiden Joko Widodo untuk tetap bekerja. Pada hari ini, Jokowi melakukan blusukan ke bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng untuk memantau perkembangan pembangunan kereta di bandara. Jokowi yakin bahwa aksi massa dapat berjalan dengan damai, sehingga lebih memilih untuk melihat progres pembangunan infrastruktur ketimbang hanya berdiam diri di Istana Negara. Hal ini dilakukan mengingat pembangunan infrastruktur merupakan salah satu fokus utama kabinet kerja.

Jokowi juga yakin bahwa pembangunan akan selesai sesuai target semula. “Progres kereta dari kota menuju bandara akan selesai tepat waktu, yaitu sekitar bulan Juni atau bulan Juli 2017,” kata Jokowi saat ditemui di lokasi. Perlu diketahui bahwa aksi demontrasi ialah perkara biasa di dalam sebuah negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Demo merupakan ajang untuk menyampaikan pendapat, seperti halnya yang dilakukan oleh ribuan massa umat Islam yang notabane merupakan agama yang memiliki sikap khas toleransi yang tinggi. Hal inilah yang menambah keyakinan Jokowi bahwa rakyatnya telah dewasa dalam berdemokrasi.

Kesaktian bhineka tunggal ika lagi-lagi ditunjukkan dengan aksi demonstrasi berjalan damai meskipun aksi tersebut diprakarsai atas perbedaan pendapat dan tuntutan keras terhadap oknum yang melakukan intolerasi beragama bahkan terancam pidana. Sikap dewasa inilah membuat Indonesia semakin terkenal dan menjadi percontohan di dunia sebagai sebuah negara yang majemuk dan mempunyai toleransi yang tinggi.

Selain itu, Indonesia juga membuktikan bahwa memiliki masyarakat yang tak mudah kalap oleh provokasi yang bersifat hoax, sekaligus membantah tudingan negatif bahwa peristiwa hari ini akan mengulangi sejarah kelam negeri ini, seperti halnya yang terjadi pada tragedy tahun 1998 silam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline