Lihat ke Halaman Asli

Ferdian Nicholas Krisantoro

Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga

Fitur Auto-Pilot Kendaraan dapat Menurunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

Diperbarui: 4 Juni 2023   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/13/kecelakaan-kerja-di-indonesia-meningkat-capai-rekor-pada-2021

Self-Driving Vehicle atau biasa disebut dengan fitur auto-pilot pada kendaraan adalah System kendaraan yang mampu membuat kendaraan tersebut dapat berjalan dan berhenti sesuai perintah pengguna. Fitur auto-pilot ini dapat kita temui pada kendaraan yang memiliki peralatan yang mumpuni, salah satu contohya yaitu mobil Tesla. 

Mobil Tesla mampu berjalan sendiri dengan fitur Auto-pilot menggunakan banyak sensor, terdapat sensor kamera sebagai pendeteksi marka garis jalan, sensor radar yang mampu mendeteksi kendaraan didepan, dan fitur gps atau maps agar pengguna dapat menentukan dan langsung diantar ketujuannya. 

Berbeda dengan semiauto-pilot dimana pengguna diharuskan tetap didepan kemudi agar dapat berjalan dengan optimal dan juga tidak memiliki fitur gps yang mana fitur ini dapat langsung mengantarkan pengguna ketujuan. Mobil-mobil yang memiliki fitur semiauto-pilot harganya masih tergolong terjangkau, mobil yang memiliki fitur semiauto pilot tersebut seperti Wuling Almaz, Honda Brv dan masih banyak yang lainnya.

Banyaknya orang di Indonesia yang melanggar marka jalan seperti menerobos lampu lalu lintas, melewati batas kecepatan kendaraan dan masih banyak lagi. Maka fitur-fitur yang telah disebutkan diatas diharapkan mampu mengurangi angka kecelakaan di Indonesia.

Dapat dilihat dari gambar terdapat 62.975 kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada tahun 2022, dan jenis kecelakaan yang paling banyak terjadi adalah tabrakan antar bagian depan kendaraan (22%), tabrakan bagian depan dengan belakang kendaraan (22%), serta kecelakaan tunggal (20%). 

Jenis kecelakaan diatas dapat kita minimalisir dengan teknologi autopilot dimana radar akan berfungsi secara optimal mendeteksi kendaraan didepan dan dibelakangnya, dengan bantuan kecerdasan buatan yang mampu untuk mengumpulkan data lalu lintas secara real-time agar dapat memilih jalanan yang lancar dan mampu dilalui oleh mobil. Namun, perlu diingat bahwa teknologi self-driving vehicle bukanlah solusi yang sempurna untuk semua masalah.

Masih ada beberapa kasus yang tidak dapat ditangani oleh teknologi self-driving vehicle, seperti kondisi cuaca ekstrem atau situasi darurat yang tidak terduga, dan juga masalah jalanan di Indonesia yang masih kurang memadai oleh karena itu, pengembangan auto-pilot dan semiauto-pilot dalam transportasi dan lalu lintas harus terus diawasi dan dievaluasi secara ketat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline