SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Sosiologi Pendidikan lahir dari pemikiran sosiolog sekitar abad ke-20, kelahirannya sangat dibutuhkan oleh pakar Pendidikan setelah melihat perubahan sosial yang sangat drastis yang terjadi di Tengah Masyarakat, kelahirannya dimaksudkan untuk memelihara kehidupan dan memotivasi kemajuan Masyarakat, karena pada umumnya pakar Pendidikan memandang tujuan akhir Pendidikan lebih bersifat sosialistis dari pada individualistis, dan sosiologi Pendidikan adalah studi tentang interaksi sosial dalam konteks Pendidikan yang melibatkan analisis system, struktur sosial, dan peran individu dalam proses pembalajaran, Sosiologi Pendidikan mempelajari hubungan antara Pendidikan dan Masyarakat yang melibatkan pemahaman tentang bagaimana faktor sosial mempengaruhi kurikulum, interaksi guru dan siswa, dan tujuan Pendidikan.
Ada beberapa fakta pencetus dan fenomena Pendidikan di Indonesia:
Yaitu interaksi guru dan siswa yang mana selalu berkaitan dengan Pelajaran, penyampaian, pengetahuan antara seorang guru dan murid, Dinamika kelompok didah di organisasi intra sekolah dalam kelompok sosial di Lembaga pendidikan selalu berkaitan erat dengan organisasi intra sekolah, Struktur dan fungsi sytem pendidikan yaitu menfokuskan diri dengan penanganan antara struktur dann system yang ada didalam dunia pendidikan
Tokoh sosiologi klasik Emila Durkheim adalah salah satu teoritisi fungsi sosial dalam Pendidikan, Durkheim meyakini bahwa Pendidikan moral dibutuhkan untuk membangun dan menjaga solidaritas sosial dalam Masyarakat, solidaritas sosial yang kuat mengurangi munculnya gejala disintegrasi sosial dan masalah-masalah sosial lainnya dan Pendidikan moral adalah sarana menuju sebuah tatanan kehidupan sosial yang harmonis
Masalah dalam sosiologi pendidikan melibatkan berbagai aspek sosial, struktural, dan budaya yang memengaruhi sistem pendidikan di antaranya: ketidaksetaraan pendidikan, ketegangan kurikulum, peran guru dan interaksi kelas, krisis identitas dan kebudayaan masyarakat, pemahaman gagal, dan pertumbuhan biaya pendidikan.
Namun, Solusi untuk mencapai tujuan tersebut ialah harus menimbulkan kesadaran peranan seorang pendidikan yang harus membangun dan menjaga solidaritas sosial dalam Masyarakat, yaitu solidaritas yang kuat untuk menjaga keutuhan dan mencegah atau mengurangi disintegrasi sosial atau cultural lag dan masalah-masalah sosial lainnya, hal yang biasa digunakan antara lain:
Yaitu meningkatkan proses sosialisasi anak dini, baik dalam keluarga, sekolah, dan Masyarakat, dan memerhatikan perkembangan kemajuan sosial dan status pendidikan dalam masyarakat itu. Jadi sosiologi pendidikan sangat penting untuk di ajarkan dalam pendidikan agama islam karena agar pendidik mampu dalam peranannya yaitu mampu memahami masyarakat dan seluruh latar belakang sosial tempat dimana peserta didik tinggal serta pendidik mampu memberikan pengajaran yang sesuai dan efektif sehingga peserta didik mampu memahami apa yang telah disampaikan oleh pendidik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H