Lihat ke Halaman Asli

Ketika Bersaman

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terpana pada tangan yang bersaman di ujung Gayo

berpentas seribu harapan pada tarian yang terluka

ketika ia terkenal dan aku yang bersaman dilupakan

aku tak juga rapuh, bahkan menentang kekuasaan itu

kadang tanah kelahiranku diabaikan atau terhapus goresan peta

tatkala aku mengadu nasib pada jantung negeri malam

mengarak awan hitam itu menyangga puing bahagiaku

yang masih tersisa dari kebersamaan yang kelam

namun aku tersadar, betapa indahnya saman kita

tatkala seribu jemari hentakkan bumi yang sedang kemarau

menembus jarak yang tak terukur, mengukir jejak di jagat raya

untuk jiwa yang bertelanjang kaki

untuk raga yang bertelanjang jari

mengajarkan kita kesederhanaan, kebersamaan dan harapan untuk bersaman lagi

Darussalam, 20 Maret 2011

(Dimuat di Harian Aceh Edisi Minggu, 8 Mei 2011)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline