Lihat ke Halaman Asli

Kebudayaan Desa: Mahasiswa Undip Antropologi Mewawancarai Pak Bagong Darmono, Adik Ki Anom Suroto

Diperbarui: 13 Agustus 2023   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Desa bolopleret (24/07/2023) -Kebudayaan merupakan kata yang terbayang pada benak kita ketika saat mendengar kata desa, bagaimana tidak di desa merupakan wilayah yang terkenal dengan banyak kebudayaan, seperti contoh wayangan. Wayangan merupakan  sebuah pertunjukan seni yang menggunakan tokoh-tokoh wayang yang ada di cerita-cerita pewayangan. Biasanya pertunjukan ini meliputi seni musik, seni peran dan masih banyak lagi, Wayangan sendiri merupakan kebudayaan yang bertujuan sebagai sarana hiburan masyarakat.

Dalam upaya mengenali budaya di desa bolopleret, mahasiswa kkn pada jurusan antropologi sosial melakukan wawancara terhadap dalang yang merupakan dalang yang bisa dikatakan sukses. Yang mana ternyata dalang yang berada di desa bolopleret ini sendiri bernama bagong darmono merupakan adik laki-laki daei dalang yang terkenal yaitu adik dari ki anom suroto ,warga asli dari kabupaten klaten kecamatan juwiring desa bolopleret. Pak bagong yang kini berumur 47 tahun ini sendiri sering tampil pada acara-acara yang ada di kabupaten klaten. 

Beliau juga memiliki padepokan seni yang bernama "Padepokan Seni Bagong Grorup" , beliau mengaku bahwa dulunya di desa bolopleret ini banyak sekali penggiat seni yang berupa penabuh gamelan. Namun semakin berkembangnya zaman dan semakin majunya desa bolopleret mempengaruhi minat-minat orang terhadap kesenian khususnya gamelan, sehingga sekarang penabuh gamelan di desa bolopleret ini semakin sedikit.


Adanya pendirian Padepokan Seni Bagong Group sendiri memiliki tujuan untuk sebagai wadah untuk meregenarasi anak-anak kecil ataupun generasi-generasi muda agar memiliki minat yang besar terhadap wayangan entah itu pada karawitannya ataupun keinginan menjadi dalang. Padepokan ini sendiri pernah melatih anak-anak sd bolopleret yang menjuarai karawitan tingkat kabupaten klaten tahun ini, namun beliau mengaku pengajarannya bersifat tentatif yang mana jika pengajarannya secara continue beliau tidak sanggup karena kekurangan sarana dan prasarana pada sanggar atau padepokan yang ia dirikan itu. 

Beliau juga menambahkan bahwa pengajaran pada padepokannya itu para muris diharapkan memiliki target pembelajaran seperti kejuaraan ataupun lomba-lomba tingkat sekolahan, karena pak bagong sendiri ingin murid-murid yang ia latih memiliki suatu pencapaian.

Pak bagong mengaku bahwa gaya yang ia gunakan saat melakukan pendalangan pada saat wayangan ialah gaya trah anom suratan, dimana sesuai penjelasan beliau bahwa trah anom suratan yaitu dimana suatu dalang menirukan perwatakan ki anom suroto saat mendalang dari berbagai aspek seperti pembawaan dan masih banyak hal lagi. Sehingga bisa dikatakan menularkan ke para warga desa bolopleret tentang aspek-aspek pedalangan trah anom suratan , pada pendirian padepokannya sendiri saat melatih juga ia mengajarkan secara langsung aspek-aspek yang beliau anut dari ki anom suroto, sang kakak.

Dengan adanya pendirian padepokan ini sendiri beliau berharap dapat memperbanyak orang-orang yang minat terhadap pewayangan, karena beliau sendiri mengatakan bahwa wayangan memerlukan keminatan dengan serius bukan sekadar keinginan sesaat. Pak bagong sendiri juga mengatakan bahwa " jangan pernah merasa lelah untuk mempelajari kesenian terutama kesenian jawa", karena menurutnya jika memperdalam ilmu kesenian dapat mengemukakan perasaan yang mana nantinya bisa membimbing kehidupan kita yang damai, tentram dan adem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline