Lihat ke Halaman Asli

FERA PANIE

Teacher in the village

Kerbau dan Lembu Bergelambir

Diperbarui: 9 Juni 2021   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu itu hari sangat panas. Pohon-pohon yang di padang seperti merana dan kering. Ini adalah kemarau yang panjang. Beberapa lembu dan kerbau sedang makan sisa-sisa rumput kering.  Mereka merumput tetapi hanya sebentar saja, kemudian mereka berlari bernaung ditepi hutan. Dan yang masih bertahan dipadang yang tampak kering itu adalah dua tiga ekor kuda yang masih merumput dengan rakusnya.

"Wah, cuaca hari ini sangat panas," kata seekor lembu kurus kepada seekor kerbau tua yang sedang merumput ditepi hutan.

"Benar," jawab kerbau itu. " Bahkan karena terlalu panas sehingga aku merasa sangat kepanasan. Aku tidak berani berlama-lama dipadang ini karena takut kulitku hangus."

" Supaya tidak hangus, kamu harus mandi, "sambung lembu sambil menghempas-hempaskan kaki depannya.

" Ooo...Kalau mandi, itu kesukaanku. Tapi mencari tempat mandi yang baik itu sangat sulit sekarang," sambung kerbau dengan muka memelas.

" Aku tahu tempat mandi yang baik," sahut lembu, " Disana, dibalik hutan ini ada sebuah sungai yang jernih airnya. Disitulah tempat aku mandi setelah bersama tuanku merencah sawah."

" Tetapi aku lebih suka mandi dikubangan." Jawab kerbau. " Dikubangan lebih dingin airnya karena banyak lumpurnya."

" Iya, tapi karena tidak ada kubangan dekat tempat ini, baiklah kita mandi saja disungai itu. Sambil mandi, kita boleh minum sepuas-puasnya."

Mendengar perkataan lembu demikian, bangkitlah kerbau itu dengan malasnya dan berkata :

" Ayo, mari kita pergi."

Maka berjalanlah keduanya menuju sungai yang dikatakan oleh lembu itu. Setelah tiba, mereka berdua kemudian menanggalkan kulitnya masing-masing lalu mulai mandi dengan gembiranya. Air sangat sejuk  dan udara tidak lagi terasa panas karena langit mulai mendung. Keduanya mandi dan menyelam , kemudian me-mamah-mamah dan bercakap-cakap tak putus-putusnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline