Maaf ya semuanya, karena tulisan yang kemarin kehapus :( jadinya saya posting ulang untuk meramaikan Weekly Photo Challenge: Food Photography Minggu ini. [caption id="attachment_190220" align="aligncenter" width="576" caption=" Sate ayam Ponorogo. Dimakan dengan lontong, hmmmmm enaknya."][/caption]
Jauh dari tanah air tak membuat lidah saya ikut menjauhi masakan ala Indonesia. Awal-awal di Hong Kong, saya hampir setiap hari menangis karena masakan yang ada tak seenak masakan Indonesia. Yah, bagaimana lagi, namanya juga demi masa depan.
Setiap hari, saya makan lauk dengan bumbu yang hanya kecap asin, garam, gula, dan bawang putih, ini saja. Tidak ada cabe, apalagi lengkuas, kunyit dan bumbu-bumbu lain yang ada di kampong saya. Ya, iyalah, namanya juga Hong Kong, bukan kampong saya.
Seiring dengan perjalanan waktu (jiah, mulai puitis ini) saya mulai terbiasa dengan masakan Hong Kong yang kalau dipikir-pikir ternyata sedikit kolesterol dan lemak. Bagaimana tidak? Lawong masakannya bebas santan, bumbunya hanya garam secukupnya, minyak hanya sesendok, dan bawang ditambah gula, sudah beres, mateng lalu dimakan.
Itu 2 tahun pertama saya di Hong Kong. Tahun ke 3 saya mulai bebas berekpresi dengan masakan Indonesia di dapur yang penguasanya adalah saya. Iya, saya adalah penguasa dapur di rumah bos karena bos tidak pernah ikut campur sedikit pun saya mau apa, masak apa makan apa, terserah deh pokoknya.
Saat rindu dengan tanah air, pelarian satu-satunya adalah dengan memasak makanan ala Indonesia. Meskipun bumbunya tidak lengkap, namun rasanya cukup mengobati kerinduan saya. Sebenarnya banyak Toko atau Warung Indo yang menjual berbagai masakan ala Indonesia, namun tentu saja rasanya tetap beda, bisa saya bilang kalau masakan saya lebih enak dari pada beli di luar (PD gak papa ya :P)
Saat pulang kampong, wisata kuliner adalah hal yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Di Kota saya, Ponorogo, banyak sekali makanan enak yang membuat ketagihan siapa saja yang pernah menikmatinya (promosi). Sate, nasi pesel, rujak petis, bakso, mie ayam, gule, soto, nasi tahu dan masih banyak lagi makanan lain yang tersedia di hampir tiap sudut kota Reog. Hmmmm,,jadi pengen pulang kampong lagi ni L
Di sini akan saya bagi masakan yang saya masak sendiri dan makanan yang pernah saya nikmati saat pulang kampong tahun kemarin. Kalau ngiler, silahkan berkunjung ke Ponorogo ya. Kalau saya pas ada di Ponogoro, saya siap mengantar anda, plus penginapan gratis di rumah saya (beneran ini).
[caption id="attachment_189759" align="alignnone" width="560" caption="Baksoooooooooo, ini makasan paporit saya. Bakso Malang yang buka cabang di Ponorogo"]
[/caption] [caption id="attachment_189760" align="alignnone" width="560" caption="Percaya tidak, ini rawon masakan saya sendiri loh :P Rasanya lebih enak dibanding saat beli di luar, capar cambahnya itu juga bikin sendiri loh :D"]
[/caption]
Tulisan lainnya mengenai food photography bisa dilihat disini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H