Lihat ke Halaman Asli

Fera Nuraini

TERVERIFIKASI

Penipu Indonesia Merambah Hong Kong

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13343361821295728146

[caption id="attachment_181750" align="aligncenter" width="485" caption="gen22.net"][/caption]

Tulisan ini pernah saya posting di sini, tapi karena masih terus saja ada SMS yang masuk ke hape, saya bagi sekalian di Kompasiana supaya semakin banyak yang tahu dan tidak bakal tergoda dengan iming-iming hadiah undian puluhan juta rupiah. Kalau di Indonesia SMS penipuan rata-rata berisi "mama di kantor polisi, tolong kirimi pulsa ke nomor ......., atau langsung menyuruh untuk transfer ke nomor rekening di bank tertentu" SMS yang diterima oleh kebanyakan BMI Hong Kong isinya seperti ini :

“SLMT No anda ter-plh meraih Cek HK $75.500 Dari: promo GEBYAR BCA Tahapan: (1) U/infon hub: Drs. JAKA AFANDI +6285322222685 IZIN/DEPSOS/RI 447/VIIII/2012 Pengirim: Bca” Dari pengirim dengan nomor +6289604215643.

Demikianlah bunyi pesan pendek (SMS) yang saya terima Sabtu (03/03/12) pukul 09.16 waktu Hong Kong. Saya tidak tahu dari mana pengirim SMS mendapat nomor saya. Bisa juga dengan sistem acak atau asal kirim. Saya pernah menelepon ke nomor si penipu tersebut, bukan karena percaya, saya hanya ingin tahu sebenarnya mereka ini siapa, dan dengan penuh percaya diri si penipu memperkenalkan dirinya dengan gelar dan pangkat Kyai Haji, Dokterandes lalu nama yang berbau Islami. Mungkin untuk menyakinkan saya dengan gelar-gelar itu kalau dirinya bukan penipu.

Sebenarnya ini bukan SMS pertama  kali yang saya terima yang berisi mendapat hadiah sekian puluh ribu Hong Kong dolar dari Bank atau dari produk semacam minuman dari nomor Indonesia. Sekitar 2 tahun yang lalu saya pernah mendapat SMS serupa.

Sebelum  saya sendiri mendapat SMS seperti ini, saya sudah sering mendapat cerita dari teman sesama Buruh Migran Indonesia (BMI) yang bercerita kalau mendapat SMS undian puluhan ribu Hong Kong dolar dari Indonesia. Ada yang percaya lalu menelepon ke nomor tersebut dan disuruh untuk mengirim beberapa ribu Hong Kong dolar untuk biaya pengambilan hadiah dan akhirnya kena tipu, tapi banyak juga BMI yang sadar kalau ini adalah penipuan berkedok hadiah uang puluhan juta.

Anehnya, ada juga orang Hong Kong yang kebetulan punya pekerja dari Indonesia mendapat SMS serupa, karena tidak mengerti dengan isi SMS, majikan tersebut bertanya kepada pekerjanya. Setelah diberi tahu  kalau SMS itu hanya penipuan, sang majikan pun tertawa. Belum lama ini seorang BMI yang masih baru pertama kali ke Hong Kong dan masih dalam masa potong gaji juga mendapat SMS serupa. Karena percaya, dia langsung menanggapi SMS tersebut tanpa bertanya ke teman terlebih dahulu.

Sepertinya SMS-SMS seperti ini memang sengaja  dikirim oleh para penipu dengan target korban para buruh migran yang sedang di luar negeri. Para penipu mungkin mengira kalau para BMI mudah ditipu dengan SMS berhadiah puluhan ribu Hong Kong dolar  yang jika di rupiahkan mendekati angka 100 juta rupiah. Namun para BMI kususnya Hong Kong sudah banyak yang paham dengan  isi SMS semacam ini jadi mereka tidak menghiraukannya dan langsung menghapus isi SMS yang ada. kecuali BMI yang masih baru yang rata-rata belum punya banyak teman dan memilih untuk menanggapi SMS itu sendirian.

Pesan saya untuk para BMI dimanapun berada. Jangan tanggapi SMS  yang masuk ke nomor anda dengan isi seperti tersebut di atas. Itu hanya SMS penipuan dan sama sekali tidak benar.

Bagi para penipu yang membaca tulisan ini, tolong  jangan permalukan Indonesia dengan SMS-SMS penipuan seperti ini karena penerima SMS bukan hanya warga Indonesia yang berada di luar negeri tapi tak sedikit dari warga negara setempat yang mendapat SMS penipuan semacam ini.

Makan dengan hasil cucuran keringat kita sendiri rasanya lebih terasa nikmati jika dibandingkan dengan hasil tipu sana tipu sini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline