Lihat ke Halaman Asli

Fera Nuraini

TERVERIFIKASI

Hantu Pohon Jambu

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1303546249934546407

[caption id="attachment_104379" align="aligncenter" width="400" caption="everyday-is-a-gift.blogspot.com"][/caption]

Di ujung jalan desa kami ada satu pohon jambu yang tumbuh subur. Pohon jambu itu tidak ada yang punya. Setahuku semua penduduk desa boleh menikmati buah jambu tersebut. Tiap musimnya pohon jambu tersebut selalu berbuah. Buahnya merah dan sangat manis-manis. Hari itu sepulang dari sekolah, aku dan kedua sahabatku Dhona dan Youly berjalan pulang kerumah. Kami bertiga membahas seputar cerita tentang hantu pohon jambu yang belakangan ini sedang merebak melanda desa kami sehingga warga menjadi resah. “Aku juga tahu Ly  tentang hantu pohon jambu. Semalem aku denger cerita dari  Om Abal, kalau di pohon jambu itu ada hantunya” kata Dhona. “Iya Ly, orang-orang desa pada ramai membicarakannya, kata Om Abal sewaktu pulang jaga malem sebagai hansip, dia terkejut melihat sosok hantu berjubah putih di pohon jambu tersebut. Hantu itu kelihatannya marah, dan berkata pada om Abal kalau jambu-jambu itu jangan di ambil lagi” tambah Fera. “Aku jadi bingung sekian lama pohon jambu itu berdiri di ujung jalan itu, kenapa baru sekarang ada yang melihat hantu pohon jambu, aku penasaran. Apalagi sekarang warga di desaku tidak ada yang berani melewati jalan tempat dimana pohon jambu tersebut tumbuh.” Jawab Youly keheranan. Maka siang ini setelah pulang sekolah aku berencana mengajak Youly dan Dhona   ke tempat dimana pohon jambu tersebut berada. “Gak ah Fer, apa kamu gak takut sama cerita om Abal? Pohon jambu itu ada hantunya. Jangan sok jadi pahlawan deh” kata Dhona ketika aku mengatakan rencanaku untuk melewati jalan tempat dimana pohon jambu itu berada. “Iya Fer, sebaiknya kita mendengarkan kata-kata Dhona” Youly membenarkan Dhona. “Ah kalian berdua, masa sih siang-siang begini ada hantu? Ayo kita selidiki, lagian apa kalian gak rindu makan jambu air yang manis?  saat ini pasti buah jambu lagi ranumnya di pohon itu.” Dhona dan Youly saling perpandangan  dan tak lama kemudian keduanya menganggukkan kepala tanda setuju. Kami bertiga akhirnya menyusuri jalan ke tempat dimana pohon jambu itu tumbuh sambil bernyanyi kecil. Namun sesampainya di ujung jalan tersebut, kami bertiga sangat terkejut. Tak ada buah lagi dipohon jambu itu, dan lebih anehnya lagi, terdapat kantong plastik hitam yang membungkus buah jambu yang masih ada di atas pohon. Kami bertiga akhirnya berbalik arah untuk pulang kerumah. Saat berjalan pulang, tak sengaja kami melihat Om Abal sedang di bonceng oleh seseorang menuju jalan tempat pohon jambu itu berada. “Hei, aku jadi teringat sesuatu.  Kemarin pagi sewaktu aku lagi menemani mama kepasar, aku melihat Om Abal di pasar sedang menawarkan jambu pada seorang pedagang buah di pasar. Om Abal terkesan terburu-buru.” Cerita Dhona ke Fera dan Youly sabahatnya itu. Segera aku mengajak Dhona dan Youly untuk kembali ke ujung jalan tadi. Dan tanpa menunggu persetujuan dari mereka berdua, aku berlari diikuti Dhona dan Youly. Tiba di ujung jalan langkah kami terhenti. Kami berjalan perlahanb dan bersembunyi di balik pepohonan lain yang ada di jalan tersebut. Dan benar saja, setelah Om Abal melihat sekeliling aman, dia kemudian memanjat pohon jambu dan di bawah pohon ada  seseorang yang sedang menunggu sambil sesekali melihat ke atas dan ke sekelilingnya. Om Abal mulai memetik buah jambu tersebut. Segera aku menyuruh Dhona dan Youly memanggil kepala desa, sementara aku tetap menunggu untuk memantau apa lagi yang akan dilakukan om Abal. Tak lama kemudian, Dhona dan Youly datang bersama kepala desa dan beberapa orang tokoh masyarakat lainnya. “oh, jadi selama ini isu hantu pohon jambu itu hanya akal-akalan kamu saja ya Abal?” kata pak Kepala Desa. Om Abal terkejut, melihat kepala desa, diapun turun dari pohon. “Maaf pak, aku terlilit utang  dan harus membayarnya, sedang gajiku sebagai satpam tidak mencukupi untuk membayar utang-utang tersebut, makanya aku terpaksa melakukan cara ini pak. Sekali lagi aku minta maaf pak” Ucap Om Abal tertunduk malu seraya minta maaf. “Abal, apapun itu, cara kamu salah, karena dengan menghembuskan isu hantu pohon jambu  dan dengan begitu kamu telah membuat warga di desa kita menjadi resah.  Seharusnya kamu katakan pada kami tentang masalah kamu ini, kami pasti akan membantu. Bukan dengan cara begini. Baiklah, semua buah jambu yang telah kamu petik boleh kamu ambil  dan jual. Tapi setelah itu,  kamu jangan lagi menyebarkan isu yang meresahkan warga. Pohon jambu ini bukan milik siapa-siapa  dan setiap warga desa ini berhak menikmati buah dari pohon jambu ini.” Pak kepala desa menasehati om Abal dengan bijak. “Iya pak Kades, saya mengerti. Maafkan saya sekali lagi pak” Jawab om Abal penuh penyesalan. Akhirnya isu “hantu pohon jambu” berhasil di patahkan. Pak kepala desa berterima kasih kepada Fera, Dhona dan Youly yang telah membongkar siapa  penyebar isu tersebut. Sekarang desa itu kembali ramai dan  semua orang dapat  menikmati buah jambu yang merah dan manis tanpa rasa takut lagi. Catatan: pesan moral cerita diatas, kita tidak boleh berbohong, sebab bagaimanapun kita menyembunyikan kebohongan itu, suatu saat kebohongan tersebut pasti terbongkar. _____________________________ Penulis : Fera Nuraini [ No.17 ] NB :  UNTUK MEMBACA TULISAN PARA PESERTA PARADOKS YANG LAIN MAKA DIPERSILAKAN MENGUNJUNGI AKUN Dongeng Anak Nusantara di Kompasiana sbb :Dongeng Anak Nusantara




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline