Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Urgensi Pendidikan Etik UMB dan Anti Korupsi serta Sikap Profesional Sarjana

Diperbarui: 5 April 2022   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan zaman yang semakin pesat tentu menjadikan perubahan sikap dan pola pemikiran masyarakat hari ini. Sikap yang merupakan hal awal yang dapat dinilai dan menunjukkan kapabilitas dari seseorang.  Pendidikan etik dalam upaya pendidikan karkter dan memperkuat kepribadian pada mahasiswa tentu diperlukan pula dalam menempuh jalur profesional bagi pencapaian cita-cita masa depan.

 Pengetahuan etik ini juga hal yang harus dimiliki para segenap civitas akademika sehingga dengan mengerti kode etik dan sikap profesional maka dapat menggali potensi diri serta menentukan tujuan hidup. Proses penemuan motivasi diri dan pembiasan hidup yang berpikiran positif juga menjadi hal penting dalam proses mempelajari pendidikan karakter.

Pendidikan etik yang erat kaitannya dengan karakter juga memiliki poin penting dikehidupan sehari-hari, salah satunya adalah sikap Anti Korupsi yang tentulah penting untuk diterapkan.  

Strategi pemberantasan korupsi melalui ruang-ruang akademis tentu dapat menciptakan budaya anti korupsi untuk selanjutnya membangun karakter yang berintegritas dan tidak mudah untuk menerima suap.  Generasi muda yang tentunya dapat menjadi pijar positif tentu memiliki tanggung jawab termasuk peningkatan kesadaran tentang bahaya laten korupsi.  

Bahaya laten korupsi ini bukan tanpa dasar, sebagai contoh adalah jabatan-jabatan yang menyangkut instansi dan aparatur pemerintah dapat menjadikan penyelewengan kekuasaan yang pada akhirnya adanya money politic, pembagian kekuasaan, dan sifat konsumtif dalam rangka memperkaya diri sendiri.  

Pendidikan etik yang diajarkan dalam ruang akademik tentu memiliki tujuan dengan memupuk karakter para sarjana profesional agar bisa memiliki pemikiran kritis dan sikap tanpa kompromi dalam menanggapi perilaku korupsi. 

Cara berpikir kritis tentu mempengaruhi keputusan baik secara tindakan dan tindakan akan mempengaruhi masa depan. Pemikiran positif ini tentu membuat pendidikan etik yang diajarkan ini dapat diterapkan dalam lingkup sosial bermasyarakat.

Proses pendidikan etik dan anti korupsi ini tentu juga harus melibatkan masyarakat didalamnya guna membangun sikap yang meluas. Masyarakat harus memahami tentang apa yang dimaksud korupsi dan melakukan pencegahan baik secara diri sendiri maupun dengan orang lain. 

Pendidikan etik dan anti korupsi yang didapatkan bisa masuk ke masyarakat dengan cara seperti sosialisasi anti korupsi atau dengan pendidikan etik yang dapat membangun karakter jujur dan berintegritas.  Dalam ranah integritas sendiri terdapat sembilan nilai yang perlu dibangun guna mencegah korupsi yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

Perkembangan yang ada tentulah harus disikapi dengan bijak, bagi para sarjana profesional yang mendapatkan pendidikan etik diranah kampus menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

 Sifat korupsi yang sangat merugikan bangsa harus dapat dirubah dengan proses pembangunan karakter seorang individu. Pendidikan etik yang ada didalam ranah moralitas,motivasi diri dan berpikiran positif juga tak kalah penting untuk diikut sertakan dalam rangka melakukan kontrol sosial dan sebagai agent of change (Agen perubahan) di masyarakat dalam segala aspek pembangunan nasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline