Definisi Digital Marketing
Menurut (Sánchez-Franco, 2014) mendefinisikan pemasaran digital sebagai evolusi dalam strategi pemasaran, dimana Perusahaan beralih ke saluran media digital untuk sebagian besar promosi. Ini memungkinkan komunikasi dua arah yang pribadi diantara pemasar dan konsumen.
Menurut (Fawaid, A., 2017) menyatakan bahwa digital marketing melibatkan penggunaan internet dan teknologi interaktif untuk membangun dialog antara perusahaan dan konsumen yang sudah dikenali dan mencatat bahwa e-marketing adalah bagian dari e-commerce.
Ada juga menurut (Sanjaya, Ridwan, & T, 2009) Digital marketing mencakup berbagai media seperti blog, website, e-mail, adwords, dan media sosial untuk kegiatan pemasaran dan branding.
Definisi Minat Beli
Menurut (Abzari, 2014), minat beli adalah keinginan konsumen untuk memilih dan mengonsumsi produk, yang dirpengaruhi oleh mutu, kualitas dan informasi produk. Sedangkan menurut (David Aaeker, 1991), minat beli tercermin dalam keterlibatan emosional dan kognitif konsumen terhadap merek, termasuk kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek, dan elemen lainnya.
Kemudian (Kotler, Philip, Bowen, & Makens, 2014) menyatakan bahwa minat beli muncul setelah konsumen melakukan proses evaluasi alternatif, dimana mereka membuat pilihan berdasarkan merek dan niat beli.
Indikator Digital Marketing
Menurut (Yazer, N., 2012) indikator Digital Marketing meliputi :
- Accessibility (aksessibilitas).
Kemampuan pengguna untuk mengakses informasi dan layanan online, terutama terkait dengan akses situs sosial media.
- Interactivity (interaktivitas).
Tingkat komunikasi dua arah antara pengiklan dan konsumen, serta respons terhadap masukan yang diterima.
- Entertainment (hiburan).
Kemampuan iklan untuk memberikan kesenangan atau hiburan kepada konsumen, seringkali dengan menyertakan informasi yang relevan.
- Credibility (kepercayaan).
Tingkat kepercayaan konsumen terhadap iklan online, termasuk kehandalan, ketidakberpihakan, dan kredibilitasnya.
- Irritation (kejengkelan).
Gangguan yang mungkin terjadi dalam iklan online, seperti manipulasi atau pengalaman negatif konsumen.
- Informativeness (informative).
Kemampuan iklan untuk menyediakan informasi yang berguna kepada konsumen, yang penting memberikan gambaran yang jelas tentang produk atau layanan.
Indikator Minat Beli Indikator minat beli
Menurut (Kotler & Armstrong, 2014), indikator minat beli, meliputi :
- Minat transaksional, kecenderungan membeli produk.
- Minat referensial, merekomendasikan produk.
- Minat preferensial, memiliki preferensi pada produk.
- Minat eksploratif, mencari informasi produk dan mendukung sifat positifnya.
Tujuan Digital Marketing
Digital marketing , menurut (Syahputra, Y, 2021), memiliki beberapa tujuan utama, yaitu :
- Meningkatkan pangsa pasar.
- Meningkatkan interaksi pengguna di blog atau website.
- Meningkatkan pendapatan penjualan.
- Mengurangi biaya distribusi atau promosi.
- Meningkatkan kesadaran merek.
- Memperluas database.
- Meningkatkan kepuasan pelanggan, frekuensi pembelian dan tingkat referensi pelanggan.
- Memperbaiki manajemen rantai pasokan, termasuk koordinasi anggota, penambahan mitra dan optimalisasi persediaan.
Manfaat Digital Marketing
Menurut (Pangestika, 2018), manfaat digital marketing bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
- Kecepatan Penyebaran.
Digital marketing memungkinkan strategi pemasaran disebarkan dengan cepat dan hasilnya dapat diukur secara real-time.
- Kemudahan evaluasi.
Media online, memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah mengevaluasi hasil pemasaran, termasuk tingkat konversi dan durasi interaksi.
- Jangkauan lebih luas.
Digital marketing memungkinkan mencapai audiens global dengan mudah melalui internet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H