Lihat ke Halaman Asli

Curhatan ISIS di Media Sosial

Diperbarui: 7 September 2016   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia sudah memasuki era globalisasi dan modernisasi yang berdampak pada semua bidang, salah satunya bidang informasi komunikasi yaitu dengan munculnya media sosial, media sosial tentunya menimbulkan dampak, salah satu dampak positif dari media sosial adalah cepat mendapatkan informasi dan memperluas pergaulan dan dampak negatif dari media sosial yaitu mudah terpropaganda.

Di dalam video berdurasi sekitar dua menit ada belasan bocah dan orang dewasa yang mengenakan baju loreng tengah membakar paspor. Terlihat bendera ISIS di pojok kanan video tersebut.

Anak-anak itu juga ditampikan bergantian latihan menembak dengan senjata laras panjang dan pendek. Selanjutnya, seorang dewasa yang dikelilingi belasan anak terdengar berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia. Mereka terlihat memegang paspor Malaysia dan Indonesia yang kemudian dibakar. "Kami akan membakar paspor-paspor ini sebagai tanda pembebasan diri kami kepada kamu, wahai pemimpin-pemimpin thaghut (zalim), wahai kerajaan-kerajaan thaghut," kata sang pria dewasa.  (bbc.com/ 19/ 05/16)

Dalam artikel diatas menunjukan bahwa adanya pesan yang ingin disampaikan oleh  Kelompok ISIS kepada publik terutama kepada Idonesia dan Malaysia bahwasanya tindakan yang mereka lakukan merupakan tanda pembebasan mereka, dan hal tersebut jelas menunjukan bahwa adanya keinginan dari Kelompok ISIS untuk diakui atau disadari bahwa mereka ada dan pasti akan kembali lagi. Dengan tindakan tersebut mereka ingin membuat publik menjadi resah dan takut agar mudah untuk dikuasai.

 Dari hal tersebut menunjukan bahwa media sosial dapat menjadi sarana meyampaikan pesan dan mempropaganda penggunanya,. Maka dari itu, para pengguna media sosial harus mampu memfilter informasi yang didapatkan dari media sosial jangan sampai mudah terpropaganda dan jangan terlalu terbuka dengan pemikiran-pemikiran baru agar tidak mudah dipengaruhi, terutama dari hal-hal negatif, serta mampu menggunakan media sosial dengan bijak  dan sesuai porsi masing-masing. Agar tidak menyimpang dari norma ataupun nilai yang ada di Indonesia.

Daftar pustaka 

Nama               : Fenti Anggraini

Nim                  : 07031181520012

Prodi                : Ilmu Komunikasi 2015 Indralaya (B)

Mata Kuliah     : Komunikasi Politik

Dosen              : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc

Universitas Sriwijaya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline