Lihat ke Halaman Asli

Ospek: Penyambutan atau Pembodohan?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1346212508772330040

[caption id="attachment_209302" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/Admin (Stefanus Leba)"][/caption] PMB (Penyambutan Mahasiswa Baru) atau yang lebih dikenal dengan “ospek” memang sudah menjadi tradisi yang turun temurun di lingkungan sekolah / kampus, kebanyakan sih di lingkungan kampus. Sebelum masuk kuliah, mahasiswa baru biasanya akan disuruh botak (untuk laki-laki) dan rambutnya dikepang dan dikuncir ga karuan kayak orang gila (buat yang perempuan). Terus, ada beberapa fakultas yang mengharuskan mahasiswa barunya untuk membawa barang-barang yang menurut saya, tidak masuk otak. Apa hubungannya PMB dengan membawa petai dan dijadikan dasi? Apa juga hubungannya PMB dengan membawa karung beras sebagai tas? Masih biasa. Ada beberapa ospek yang “gila” saya pikir. Gak etis rasanya kalau mahasiswa baru ditendang, dipukul, disiram pakai air sampah, dihukum habis-habisan, diancam, dan diteror bahkan sampai masuk kuliah, itu namanya pendidikan atau pembodohan? Jujur saya masih bingun dengan beberapa kampus atau fakultas yang masih memegang tradisi ini. Kalau mau nyambut ya yang wajar-wajar saja. Kalau dibiarkan terus menerus ya nggak bakal selesai-selesai, apalagi urusan ospek semuanya diserahkan ke pihak senior, yang akan menjadi “lingkaran setan”. Mau dihentikan gak bisa, junior mau balas juga gak bisa. Alhasil junior yang dendam ke seniornya membalaskan dendamnya itu tahun depan ke juniornya alias mahasiswa baru. Ya jadi udah kayak lingkaran setan yang ga tau gimana akhirinya. Solusinya? Ya harus ada pihak yang berani berhentikan tradisi ini. Tapi pihak yang mana? Semuanya kan mau cari aman saja. Apalagi senior yang ditanya, “Kenapa masih dilakukan hal-hal kayak gini?” Ya jawaban mereka pasti, “Apa boleh buat, sudah tradisi. Gak dilakukan nanti bermasalah senior atas, ya udah tradisi. Mau tidak mau tetap dilakukan, sekalian ajang pembalasan dendam juga.” Dari awal sudah salah, sudah berakar, beranak cucu sampai sekarang, mau berhentiin? Ya susah.. Hadapi atau lawan saja sih menurut saya. Jadi kembali lagi, ospek itu sebenarnya.. Penyambutan atau Pembodohan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline