Kita sering kali mendengar tips untuk tetap optimis (positive thinking) di setiap situasi. Tapi kita sering lupa untuk menghindari negative thinking atau bahkan kita tidak tahu apa saja yang termasuk negative thinking ini.
Tahu saja tidak lalu bagaimana caranya bisa menjauhinya? Bukankah tak kenal maka tak sayang? Tak kenal negative thinking maka tak sayang terhadap diri sendiri bukan ? dengan tidak mengetahui negative thinking kamu bisa jadi menenggelamkan dirimu sendiri dalam lautan pemikiran negatifmu itu. Jadi, yuk buruan kita kenali bersama !
Beberapa bentuk umum dari self-talk negatif meliputi:
1. Penyaringan/Filtering
Kamu memperbesar aspek negatif dari suatu situasi dan menyaring semua yang positif. Misalnya, kamu mengalami hari yang menyenangkan di tempat kerja. Kamu menyelesaikan tugasmu sebelumnya dan dipuji karena melakukan pekerjaan yang cepat dan menyeluruh. Malam itu, kamu hanya fokus pada rencanamu untuk melakukan lebih banyak tugas dan melupakan pujian yang kamu terima.
2. Personalisasi/Personalizing
Ketika sesuatu yang buruk terjadi, kamu secara otomatis menyalahkan diri sendiri. Misalnya, kamu mendengar bahwa keluar malam dengan teman-teman dibatalkan, dan kamu berasumsi bahwa perubahan rencana itu karena tidak ada yang ingin berada di dekatmu.
3. Bencana/Catrastophizing
Kamu secara otomatis mengantisipasi yang terburuk tanpa fakta bahwa yang lebih buruk akan terjadi contohnya saat kedai kopi membuat pesanan kamu salah, dan kemudian kamu berpikir bahwa sisa harimu akan menjadi bencana.
4. Menyalahkan/Blaming
Kamu mencoba mengatakan orang lain bertanggung jawab atas apa yang terjadi padamu, bukan diri kamu sendiri. Kamu menghindari tanggung jawab atas pikiran dan perasaanmu sendiri.