Lihat ke Halaman Asli

Sajak untuk Dosenku

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam sebelum q pajamkan mata, telah memikirkanmu
Wajahmu telah melotot ketika q pandang skripsiku
Dan, Aku tetap bersyukur akan itu

Pagi terbangun dan setelah q berbicara dengan-Nya
Sekali lagi ku sebut namamu dalam  ayat-ayat doaku
Tuhan, berkati dia
seruku..

Siang ini, q masih menyebutkan namamu
bertanya "Ibu ...... datang?"
Sambil was-was q menanti d dpn ruanganmu
Rindu ingin melihat wajahmu yang seperti melotot itu

Sore, penantianku akan mu cerah
q temukan wajahmu, sambil tersenyum ke arah ku
seketika hati ini diselimuti embun sejuk
"Hari ini Ibu tidak menerima bimbingan"
katamu lalu pergi.
Tak hanya waktu ini, tak hanya wujud ini
Sudah banyak yang sakit

Seketika gelap dan buram pandanganku
ah, Dosenku..
Semakinlah namamu yang ku sebut di pagi hingga malamku
Kau tak tau, atau pura-pura tak tau
Hanya ini saja:
Kelak, nantikan namaku, Lihatlah!!

#Maaf jika puisi ini tak indah di hatimu,
ini hanya goresan hati mahasiswa tingkat akhir
yang telah teriris terkikis...   :'(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline