Tatkala membicarakan tentang KRL CommuterLine, maka isi kepala saya akan menelusuri jalur tentang stasiun, peron, petugasnya, dan keretanya. Namun, apakah kamu ada yang mengenal tentang depo?
Mungkin ada nih, soalnya kalo anker akan familiar dengan kalimat, "Kereta hanya sampai di stasiun A, kereta pulang depo."
Lalu apa sih depo itu? Apa kaitannya dengan kereta?
Merujuk pada Wikipedia, depo kereta adalah tempat untuk menyimpan, perawatan rutin, dan untuk melakukan perbaikan kereta. Istilah gampangnya ini lokasi kamar/lemari, atau bengkel, atau rumah sakitnya si kereta.
Pas ada acara yang digagas Clickompasiana berkolaborasi dengan Kreatoria, dengan tema: Walking tour Depo Commuter Line Depok dan Menyusuri Heritage Depok yang diselenggarakan dalam rangka Hari Blogger Nasional, sebagai anker alias anak kereta, saya ikut berpartisipasi di acara tersebut biar dapat informasi lebih dalam tentang Depo KRL.
Blusukan di Depo KRL Depok
Blusukan pertama kami di Depo KRL Depok. Pertama kali melihat, isi kepala saya langsung menari-nari,
"Kok besar kali ini depo, kayaknya kalau buat main sepak bola di sini asik banget hehe, apalagi ada pepohonannya pula." pikir saya.
Ya wajar memang besar Depo KRL Depok ini, karena luasnya sekitar 26 hektar. Jadi depo terbesar kedua setelah Depo Tegalluar se-asia Tenggara. Di sini ada tempat parkir kendaraan, masjid, area perkantoran, ruang pertemuan, tempat pengolahan limbah air pencucian kereta, toilet, dan drainase. Peresmian depo ini oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2008.
Daya tampung kereta di Depo KRL Depok ini bisa mencapai 446 kereta (alias gerbong kereta). Dalam perawatannya, kereta-kereta ini akan dilihat permasalahannya, karena terbagi atas 3 perawatan yaitu:
- Daily, adalah perawatan kereta yang dilakukan setiap hari yang sifatnya ringan, dengan memakan waktu sekitar 60 menit.
- Monthly check adalah perawatan kereta yang dilakukan per 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan, yang sifatnya ringan hingga sedang, dengan lama waktu sekitar 8 jam.
- Overhaul adalah perawatan kereta yang dilakukan setiap 2 tahun dan 4 tahun, yang sifatnya perbaikan berat, dengan membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan.