Lihat ke Halaman Asli

Fenni Bungsu

Suka menulis

Ngobrol Santai di Tebet Eco Park: dari Dubber hingga Baca Puisi

Diperbarui: 5 Juli 2023   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. fenni_bungsu

Hari Ahad itu menjadi momen yang unik buat saya. Tanggal 2 Juli 2023, saya berkesempatan untuk melancong pertama kalinya ke Tebet Eco Park.

Apa?? Dari semenjak lahir di Jakarta kok malah belum pernah ke kawasan bilangan Tebet, Jakarta Selatan itu?

Iyes, belum pernah gaess..

Bahkan dari namanya Taman Tebet Honda lalu berganti nama menjadi Tebet Eco Park, saya belum pernah ke sana. Makanya, waktu lihat info di laman Temu Kompasiana terus ada acara Koteka mengadakan kolaborasi dengan Ketapels untuk Kotekatrip-4 ini, saya antusias buat ikut.

Perjalanan Menuju Tebet Eco Park

Akses menuju Tebet Eco Park terbilang tidak sulit. Alternatifnya bisa menggunakan kereta Commuterline relasi Jakarta Kota-Bogor turun di Stasiun Cawang lalu lanjut ojol atau berjalan kaki sekitar 800meter atau menggunakan Mikrotrans Jak 43B, dan bisa juga turun di Stasiun Tebet lanjut ojol atau menggunakan Mikrotrans Jak 43B.

Namun, karena saya malas yang namanya transit di Manggarai jika naik kereta Commuterline dari arah Klender, jadilah saya memilih naik TransJakarta lalu turun di halte Tebet BUMD atau Tebet Eco Park yang dilalui oleh koridor 9, koridor 9C, dan koridor 7B. Lalu jalan kaki sekitar 300meter, dengan posisinya persis di belakang SPBU.

Oh iya, sebelum sampai di Tebet Eco Park, pastikan sudah mendaftarkan diri melalui Aplikasi JAKI ya gaess. Kalau saya, karena pergi ke sananya tanggal 2 Juli, maka saya mendaftarkan lebih dulu di tanggal 1. Lengkapi data diri, jumlah orang yang datang (1 sampai 5 orang), hingga jam kedatangan.

Pak Iswadi dan Kak Utami (dok. Mbak Denik Erni)

Bincang Santai hingga Taburan Hadiah

Sampai di lokasi Tebet Eco Park, saya belum eksplor banyak nih terkait lokasinya, karena mau menuntaskan tujuan utama dulu. Terlebih lagi Mbak Denik udah standby cantik bareng narasumber, dan beberapa rekan kompasianer.

Ini nih yang ditunggu-tunggu, ngobrol santai bareng kawan-kawan, apalagi yang dibahas itu mengenai profesi dubber yang langsung disampaikan oleh Kak Utami Isharyani, dengan moderatornya Pak Iswadi Suhari, penulis buku "Cintaku Setengah Agama".

Perkenalan pertama Kak Tami akan profesi dubber ini, diketahuinya semenjak dari jaman adanya telenovela. Ia pun tertarik dengan dubbing, maka lanjut untuk mengikuti workshop dubbing. Dapat job pertamanya itu menjadi pengisi suara Hafiz Hafizah yang tayang di YouTube.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline