Miracle behind the fortitude
Hari ini,matahari begitu terik.aku berjalan dengan langkah gontai menyusuri gang-gang sempit menuju rumahku.dengan menggenggam tali tas ransel yang aku bawa untuk menuntut ilmu,aku berfikir,”Kenapa aku sangat dibenci oleh mereka? Apa salah yang telah aku perbuat?” Memikirkan akan hal itu raut muka ku muram.Keringat bercucuran di dahi ku,mengingat-ingat sesuatu yang telah terjadi tadi,hatiku begitu sedih.Teman sepermainan,sahabat,bahkan teman-teman satu sekolah membenciku.apa yang telah aku perbuat?
Setibanya dirumah,aku membuang tas dan perlengkapan sekolahku ,lalu aku merebahkan tubuhku dikasur.Berbaraing dan berfikir keras,untuk menemukan alasan dibalik kebencian teman-temanku.Aku mengambil handphone dari dalam saku seragamku,kutekan nomor telepon sahabat terdekatku,terbesit untuk menghubunginya dan menanyakan masalah yang sedang terjadi.tapi tiba-tiba aku berfikir,bagaiamana jika ia tidak mau menerima teleponku? Apakah ia juga ikut-ikut membenciku seperti beberapa kawanku yang lain? Air mata mengalir di pipiku,membasahi bantal dan kerah seragam yang ku kenakan.Dalam hati aku berkata,”Ya Allah,apa salahku?apa yang telah aku perbuat?hingga aku tidak memiliki kawan satu pun? Mengapa aku jadi seperti ini?” aku memeluk erat guling disampingku,dan semakin dalam aku menangis,akupun tertidur.
***
Hari ini aku berjalan menuju sekolah seorang diri,tidak seperti hari-hari sebelumnya.kini aku berjalan seorang diri menyusuri perkampungan sempit jalan satu-satunya menuju sekolahku.setibanya di gerbang sekolah,beberapa anak melihatku dengan raut muka sinis,seolah penuh dendam.melihatnya aku hanya bisa menunduk dan menahan air mata yang ingin mengalir di pipi.Kulangkahkan kakiku memasukki ruang kelas,pertama kali aku menginjakkan kaki,semua mata memandang ke arahku.tatapan mata penuh rasa kebencian dan amarah.kuberanikan diri untuk duduk dibangkuku.kawan sebangkuku yang dahulu duduk bersamaku,berbagi pendapat bersama,kini ia pindah ke meja lain.aku duduk sendiri di meja ini.aku benar-benar merasa kesepian,air mata yang kutahan-tahan mengalir sedikit demi sedikit.kuseka air mata itu,dan aku berlari keluar kelas menuju kamar mandi untuk membasuh mukaku.
10 menit berada dikamar mandi,aku kembali ke kelas.belum ada guru yang datang.seperti sebelumnya,semua mata memandang ke arahku.pandangan yang menusuk seperti pedang.aku melangkah menuju tempat dudukku,tiba-tiba salah seorang temanku berkata mendekatiku,”lebih baik,kamu ceritakan didepan kelas apa yang sebenarnya terjadi.buatlah pengakuan”ia memegang pundakku.Dengan mata sembab,ak memandangnya dengan pandangan kosong dan penuh keheranan.”memangnya apa yang telah aku lakukan?”tanyaku dalam hati.lalu,aku memberanikan diri untuk menghentikan langkahku tepat di depan kelas.aku menegakkan pandanganku,melihat kearah teman-teman sekelasku.sontak mereka semua terdiam dan membalas tatapanku.kumulai berbicara di depan kelas dengan suara bergetar dan sengau,”Aku berdiri di depan kelas ini,bukan karena aku melakukan suatu kesalahan.aku berdiri disini,karena aku ingin bertanya pada kalian semua.kenapa kalian tiba-tiba bersikap seperti ini kepadaku?! Apa yang telah kalian dengar? Apa yang kalian tahu? Apa aku menyakiti kalian? Apa aku melukai perasaan kalian? Siapa saja jika memang benar-benar tahu apa yang terjadi beritahu aku! Agar aku tidak terlihat seperti orang bodoh yang setiap hari diperlakukan bak manusia penuh dosa!”teriakku dengan air mata bercucuran.kawan sekelasku masih terdiam terpaku mendengar teriakanku.semua terdiam,sampai salah satu kawanku berdiri dari kursinya,kemudian ia berkata “kami dengar kamu telah menindas salah seorang wanita hingga ia masuk rumah sakit! Dan kami juga mendengar bahwa kamu hamil diluar nikah! Tapi kamu meminum obat serta jamu-jamuan untuk menutupinya! Katakan yang sejujurnya! Akui saja jika kau memang salah!”.hati ku tersontak kaget,sekujur badanku kaku,air mata mengalir makin deras hingga membasahi meja tempat aku menyandarkan kedua tanganku.Ya Allah,cobaan apa ini? Kenapa tiba-tiba seperti ini? Siapa yang tega berbuat seperti ini padaku? .aku menjawab perkataan kawanku,”Astaghfirullah,kalian dengan berita ini dari siapa?darimana?apakah ada buktinya? Jika ada tunjukkan padaku sekarang! Foto wanita yang aku lukai,atau alamat dan nomor sel wanita yang sedang berada dirumah sakit itu!,kalian tahu?kita sudah bersama-sama dalam waktu yang lama,kenapa kalian lebih percaya kepada orang lain?jelaskan padaku kalian dengar kabar busuk ini darimana!” teriakku dengan penuh amarah dan air mata.”kami dengar dari facebook!semua orang membicarakanmu disana!” jawab kawanku yang lain.aku pun menjawab,”beritahu aku apa nama facebook orang yang sudah menyebarkan berita seperti ini” aku menurunkan nada emosiku,dan mengatur nafasku dengan tenang.Kawanku yang duduk tepat di depanku memberitahuku nama facebook sosok yang menyebarkan gossip busuk ini.tepat setelah ia memberitahuku,seorang guru datang memasukki kelas dan memulai untuk mengajar.aku kembali duduk di meja dan bangku ku dengan melihat nama facebook yang dituliskan oleh temanku,aku berfikir siapa dia?
****
Pelajaran untuk hari ini telah usai,aku mengemasi perlengkapan sekolahku dan aku beranjak keluar dari sekolah.setibanya dirumah,aku menyalakan computer dan membuka lembaran kertas berisikan nama facebook yang dituliskan kawanku tadi pagi.aku log in facebook dan aku ketikkan nama facebook tersebut di kolom search.facebook mulai mencari pengguna dari nama tersebut,lalu munculah akun profil pengguna facebook yang menyebarkan berita miring tentangku.masih tertulis di dindingnya cerita-cerita karangannya tentang kejelekkan diriku masih pula tertulis komentar-komenbtar hujatan untukku dan komentar belas kasihan untuknya.aku terkejut ketika aku melihat foto dari pemilik akun tersebut.ia adalah mantan pacarku.dan aku tahu,ia masih sangat mencintai pacarku.aku tertawa kesal,inikah caranya untuk mencemarkan nama baikku dan cara untuk menyingkirkanku? Sungguh-sungguh cara yang busuk! Aku tersenyum penuh kepuasan,aku merasa tidak ada yang perlu ditakutkan karena ku tidak salah.aku berkeyakinan penuh,kebenaran pasti terungkap.dan aku yakin Allah tidak tidur dan Dia mengetahui yang sebenarnya.aku merebahkan tubuhku dikasur,memjamkan mata dan aku tertidur.tertidur dengan senyuman di bibirku.
****
Pukul 05.00 aku terbangun dari tidur lelapku.aku bergegas membersihkan tubuhku,menyetrika seragamku dan segera berangkat ke sekolah.tidak seperti hari-hari sebelumnya.hari ini aku berjalan penuh ketenangan dan aku tidak menunduk lagi.aku tidak perduli dengan mata-mata yang memandangku penuh kebencian.aku tidak perduli dengan orang-orang yang mengintimidasiku.aku memasuki kelas,seperti biasa kawan-kawanku menatapku dengan wajah dingin.aku hanya membalasnya dengan wajah tenang dan wajah penuh kemenangan.aku pun berdiri didepan kelas,dan aku berkata,”Aku tahu siapa orang yang telah menjebakku.siapa yang telah mencemarkan nama baikkku.jika kalian benar-benar kawan baikku,kalian pasti tahu siapa yang salah dan siapa yang benar.suatu saat ketika kebenarang terungkap aku akan dengan senang hati membukakan pintu maaf untuk setiap orang yang menyakitiku.”aku berbicara dengan senyuman di wajahku.lalu aku berjalan menuju bangkuku.Tidak lama kemudian bel sekolah tanda pelajaran akan dimulai berbunyi.dan guru pun memasukki kelasku untuk memulai pelajaran.
****
Sudah 2 bulan aku melewati hari-hari terberatku,dan kini aku mulai terbiasa menjalaninya.jam istirahat aku duduk di koridor dekat taman sekolahku,aku melihat awan yang putih kebiruan.Dalam pandanganku,aku bersyukur bahwa aku masih diberi kekuatan dalam menjalani ini dengan perlahan.aku bersyukur bahwa Tuhanku masih tepat berada dihatiku untuk menuntunku apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku hindari.aku hendak beranjak dari koridor untuk menunaikan sholat dhuha di mushola,tiba-tiba salah seorang murid di sekolahku menarik tanganku dan ia mengajakku ke suatu tempat.sempat terbesit pikiran yang tidak-tidak di otakku.tapi ternyata ia hanya ingin menceritakan sesuatu padaku.ia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu dan aku pun menanggapinya dengan memperkenalkan diriku.kemudian ia bercerita tentang sesuatu yang tempo lalu terjadi padaku.tentang cerita-cerita dan gossip-gossip yang mencemarkan nama baikku.dan siapa dalang dibalik semua hoax ini.aku menyela ceritanya,”ya aku sudah tahu siapa otak sari semua ini.aku memakluminya mengapa ia bisa berbuat seperti ini kepadaku.” Ia menghela nafas dan ia berkata,”ya dia mantan dari kekasihmu.tapi tahukah kamu?sesuatu telah terjadi saat ini.wanita yang menyebarkan hoax dan berita miring tentang dirimu mengandung anak dari kekasihmu.ia hamil.dan ia menutupi kehamilannya dengan mencemarkan nama baikmu.aku mungkin baru kenal dekat denganmu hari ini jam ini menit ini,tapi aku akui kamu orang yang kuat dan tabah yang pernah aku kenal.kamu mampu membuktikan bahwa kamu tidak bersalah dan tidak seperti yang mereka bicarakan.jujur,aku salut kepadamu.kamu mampu melewati masalah ini seorang diri” aku mendengar cerita anak ini dengan perasaan campur aduk.perasaan senang,lega bahwa aku memang benar-benar tidak bersalah tetapi disisi lain aku juga merasakan kesedihan dan kekcewaan yang mendalam akan sikap kekasihku yang seperti itu.pantas aja,selama aku mendapatkan masalah ini ia tidak membelaku,Ia menghilang sampai saat ini.aku memjamkan mata,dan aku berdoa dalam hati,”Ya Allah,terima kasih Engkau telah menunjukkan kepadaku seperti apa dia,terima kasih Ya Allah Engkau menjauhkan aku dari orang-orang yang tidak baik untukku” lalu aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.”Kalian lihat?aku tidak bersalah kan? Aku tidak seperti yang kalian bicarakan.” Kataku dalam hati. Setelah bercerita panjang lebar dengan anak itu.aku izin meninggalkannya untuk menunaikan ibadah.
****
Seusai menunaikan ibadah,aku kembali ke kelas.tiba-tiba kawan-kawanku berhamburan menghampiriku.mereka meminta maaf kepadaku karena perbuatan mereka yang mengacuhkanku,menghakimiku,menjauhiku,bahkan ikut-ikut menyebarkan hoax tentang diriku.mereka mengulurkan tangan untuk meminta maaf kepadaku.aku terdiam sejenak melihat tangan mereka.Tanpa aku sadari sedikit demi sedikit air mataku mengalir membasahi pipiku,dan aku pun memeluk mereka dan mereka membalas pelukanku.aku menangis penuh kebahagiaan.aku memiliki kawan-kawan yang baik hati.yang berbesar hati,mau meminta maaf jika mereka bersalah.dan mereka berkata,”maafkan kesalahanku kemarin yang menyakiti perasaanmu,maafkan kami ya” suara mereka sengau terisak-isak dalam dekapanku.aku pun menjawab,”aku sudah memaafkan kalian dari awal kalian bersikap seperti itu kepadaku.aku mengerti mengapa kalian berbuat seperti itu kepadaku.karena aku kawanmu,ah bukan karena aku saudaramu aku memaafkan setiap kesalahanmu.karena aku sayang kepadamu,kepada kalian semua” aku tersenyum dengan air mata masih mengalir di pipiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H