Lihat ke Halaman Asli

Feni Annisa

Mahasiswa

Konten Pendidikan Politik dan Isu Global untuk Pelajar SMA

Diperbarui: 7 Juni 2023   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berpolitik sebagai salah satu upaya untuk mencapai kekuasaan. Perlu adanya upaya pendidikan politik bagi warga negara muda guna membentuk warga negara muda Indonesia berkarakter dan memiliki kesadaran politik.
Karakteristik siswa sekolah menengah atas sebagian sudah masuk kedalam warga negara muda yang sudah dapat menggunakan hak pilihnya. Dengan hak pilihnya maka siswa sudah mampu menunjukkan pemikiran kritis. Pemikiran kritis tersebut dapat diuji melalui ruang kelas dengan menampilkan isu-isu global yang memanas di masyarakat. Cara siswa mengajukan argumen secara kritis perlu dibangun di ruang kelas. 

Hal ini perlu dilakukan karena diperlukan ketajaman kritis dalam menganalisis situasi untuk menentukan sikap berpolitik. Hal ini sesuai dengan pendapat Habermas yang dikutip oleh Hardiman (2008) . Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan pembelajaran yang lebih menarik dan konten materi yang disesuaikan dengan isu global.  

Konten materi pendidikan politik harus disesuaikan dengan isu global terutama yang berkaitan dengan negara Indonesia. Affandi & Suryadi (2015) menyatakan bahwa pendidikan politik haruslah dilakukan secara konkret dalam masyarakat. Dalam pendidikan politik perlu memasukan isu-isu kontemporer diantaranya yaitu demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup. Konten materi pendidikan politik ini dapat diinternalisasikan melalui 2 media di sekolahan. Yang pertama melalui pembelajaran pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan media yang kedua yaitu melalui kegiatan organisasi di sekolah bisa melalui OSIS, Kepramukaan dan organisasi lainnya.

Melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan pendidikan politik dilakukan dengan paparan masalah (problem exposure) tentang isu-isu global.  Isu-isu global tentang fenomena politik disajikan secara kritis dengan gaya penyampaian siswa SMA. Kemudian Freire (2008) menyatakan bahwa pendidik berperan sebagai mediator dan fasilitator, bukan lagi sebagai sumber pengetahuan. Siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber dengan bimbingan guru. Selain itu siswa juga dapat mengkritisi pendapat yang dikemukakan oleh guru

Media yang kedua dalam pendidikan politik pada siswa SMA yaitu melalui organisasi. Melalui organisasi siswa belajar menyampaikan argumen, bersosialisasi, komunikasi sesuai dengan sudut pandang yang berbeda dan tanggung jawab. Melalui organisasi kepribadian politik peserta didik semakain terasah. Hal ini terjadi karena peserta didik perlu mengetahui, menganalisis dan memahami isu-isu global yang ada di masyarakat. Dengan memamahami isu-isu tersebut siswa dapat menentukan sudut pandang dan menentukan tindakan apa yang akan diambil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline