Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair di Desa Karyawangi

Diperbarui: 7 September 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Feni Puji Saputri

Permasalahan sampah merupakan hal yang sangat sering dijumpai dimanapun kita berada. Sampah merupakan masalah utama di kehidupan sehari-hari. Sampah yang dibuang disembarang tempat, tercampur aduk antara sampah organik dan sampah anorganik. Di tempat pembuangan sampah sementara yang berada di Desa Karyawangi masih tercampur antara sampah tersebut. Bahkan, terkadang ada seseorang yang membakarnya.

Selain itu, Desa Karyawangi merupakan desa penghasil sayur-sayuran dan bunga potong. Namun, para petani sayur dan bunga masih menggunakan pupuk kimia seperti NPK yang mana penggunaan pupuk NPK yang berlebihan juga tidak baik untuk kesuburan tanah. Oleh karena itu, berdasarkan dua permasalahan yang ada di Desa Karyawangi menjadi alasan untuk pemecahan masalah pengganti pupuk NPK yaitu Pupuk Organik Cair (POC) atau Biofertilizer.

Biofertilizer merupakan pupuk yang berasal dari limbah organik rumah tangga seperti limbah sayuran, kulit buah-buahan yang mana dapat dijadikan sebagi pupuk tanaman. Cara pembuatan biofertilizer juga dapat dibilang cukup mudah. Bahan yang digunakan mudah didapatkan seperti yakult sebagai pengganti kotoran binatang, air cucian beras, dan juga gula pasir. Pembuatan biofertilizer menggunakan proses fermentasi dimana setelah semua bahan dicampur didiamkan selama satu minggu agar mikroorganisme tumbuh dengan baik.

Sumber: Feni Puji Saputri

Pengaplikasian biofertilizer pada tanaman ini dilakukan dengan cara diencerkan terlebih dahulu dengan perbandingan 1:10 setelah dicairkan makan selanjutnya ke tahap pengaplikasian ke tanaman dengan cara disiramkan kebagian tanah sekitaran tanaman. Ketika penyiraman di usahakan jangan sampai kena tanaman dikarenakan dapat membuat tanaman mati karena di dalam carian Pupuk Organik Cair (POC) terlalu asam.

 Percobaan biofertilizer dilakukan pada tanaman selada dan seledri untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan tanaman. Selain itu, percobaan juga dilakukan dengan menggunakan perbandingan dengan menggunakan pupuk NPK, dan air biasa. Setelah dilakukan percobaan hasil yang diperoleh penggunaan biofertilizer lebih menunjukkan perubahan yang signifikan.

Nizar Herdiansyah (KKNT Karyawangi UPI 2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline