Lihat ke Halaman Asli

Fendi Sofyan Arifudin

Mahasiswa Biologi di Universitas Indonesia

Myzomela Alor (Myzomela prawiradilagae), Spesies Baru dari Pulau Alor

Diperbarui: 16 Desember 2019   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Philippe Verbelen dalam Anderson N. 2019/Sci-News.com

Pada dasarnya, penemuan jenis baru burung di Indonesia sangat sulit, karena hampir seluruh burung di Indonesia sudah diketahui dalam dunia ilmu pengetahuan. Indonesia memiliki sekitar 1.606 jenis burung dan 376 diantaranya jenis endemik. Bahkan 99% dari taksa burung yang hidup di Indonesia dideskripsikan  dan dinamai oleh orang asing.

Padahal burung adalah satwa yang paling dikenal dan akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satu upaya menemukan jenis burung baru adalah menjelajahi tempat yang belum atau jarang dikunjungi peneliti atau pengamat burung mancanegara (Ashari dkk. 2018: 46-47) Berawal dari pernyataan Forbes pada tahun 1879 yang menyatakan bahwa masih banyak jenis Myzomela sp. di wilayah Wallacea yang belum ditemukan. Pada tahun 1996, Johnstone dan Jepson melaporkan dugaan jenis baru Myzomela dari Kepulauan Nusa Tenggara Timur (Anderson N. 2019: 1).

Ekspedisi yang dilakukan tim peneliti LIPI berhasil menemukan spesies baru burung pemakan madu di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Spesies baru burung pemakan madu tersebut yang dinamai Myzomela prawiradilaga.

Penamaan burung jenis baru dari pulau Alor Myzomela prawiradilagae ini merupakan bentuk penghargaan kepada peneliti senior bidang ornitologi LIPI, Dewi Prawiradilaga atas kontribusi besarnya untuk pengembangan penelitian ekologi dan konservasi burung Indonesia.

Penemuan burung jenis baru Myzomela prawiradilagae berkontribusi menambah daftar panjang temuan satwa endemik burung di Indonesia. Bahkan keberhasilan deskripsi burung endemik asal pulau Alor ini berhasil menambah jumlah total burung genus Myzomela di Indonesia menjadi 20 jenis (Anderson N. 2019:1).

Secara fisik, Myzomela prawiradilagae memiliki kemiripan warna dengan Myzomela dammermani dari Sumba dan Myzomela vulnerata dari Timor. Selain itu, meskipun secara filogenetik burung pemakan madu alias nektarivora tersebut berkerabat dekat dengan Myzomela kuehni dari Pulau Wetar, Maluku, namun terdapat perbedaan signifikan pada karakter morfologi, bioakustik dan ekologi nya. (Ashari dkk. 2018: 50-51; Irham dkk. 2019: 4-5)

Warna merah di kepala Myzomela prawiradilagae lebih mencolok dan memiliki pita kecil yang hanya mencapai tenggorokan. Vokalnya lebih lambat, bernada lebih rendah, dan hampir selalu dimulai dengan nada awal. Burung Myzomela prawiradilagae hidup di ketinggian 1.000 meter Habitatnya terbatas di hutan Eucalyptus. Kemampuan terbang Myzomela prawiradilagae diperkirakan dapat mencapai satu hingga dua kilometer berdasarkan dari ukuran tubuh dan rasio sayap terhadap badannya. Myzomela prawiradilagae mengonsumsi tumbuhan akasia dan eukaliptus sebagai sumber makanan utamanya. Penemuan spesies baru ini telah dipublikasikan di Journal of Ornithology pada Oktober 2019 (Irham dkk. 2019: 4-5).

LIPI mencatat burung endemik Indonesia itu kini berstatus bahaya. Hal itu disebabkan karena ada beberapa daerah wisata di Pulau Alor yang sangat rentang untuk dikonversi menjadi perkebunan. Hampir semua wilayah hutan di Pulau Alor bukan daerah lindung, ada beberapa daerah wisata yang sangat rentan untuk dikonversi menjadi perkebunan (Ashari dkk. 2018: 46)

Hal tersebut menempatkan poulasi Myzomela prawiradilagae dalam status bahaya namun belum sampai punah. Ancaman lain yang juga harus diperhatikan adalah masyarakat berusaha untuk memburu Myzomela prawiradilagae sehingga upaya konservasi termasuk penetapan status konservasi dalam daftar Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan International Union for Conservation of Nature (IUCN) terhadap burung spesies baru Myzomela prawiradilagae dan habitatnya harus terus diupayakan.

Referensi

Anderson N. 2019. New bird species discovered in Indonesia : Alor Myzomela. http://www.sci-news.com/biology/alor-myzomela-07665.html. diakses pada 14 Desember 2019 pk. 18.43 WIB.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline