Lihat ke Halaman Asli

efendi

felix

Jenuh? Bermainlah dengan Instagram Stories

Diperbarui: 16 Maret 2018   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber gambar: techcrunch.com)

Merasa jenuh dengan rutinitas? Lagi pusing dengan berbagai agenda yang buntu? Lagi mau marah tapi tak ada tempat curhat? pingin promosi   sesaat? sedang binggung mau ngapain?

Tak ada salahnya untuk mencoba menggunakan fitur story. Di beberapa media sosial sudah ada fitur story. Layanan mirip Snapchat ini, oleh Instagram diluncurkan sejak Agustus 2016. Saat ini sudah banyak diikuti media sosial lain seperti facebook dan whatsapp. Bagaimana tidak, mudah penggunaannya dan menarik untuk dilihat pengikutnya. Terlebih penggunaan langsung dari genggaman (smartphone).

Cara posting story cukup sederhana. Jepret, coret dan ketik lalu bagikan. Walau bersifat sementara hanya 24 jam tapi yang penting tujuan tercapai. Di story bisa membagikan kejadian menarik, temuan baru, hal unik atau pun informasi tertentu supaya bisa dilihat pengikut kita.

Di Instagram, postingan story berpengaruh kecil terhadap image yang ingin ditampilkan si pengguna. Jadi kita bisa bermain sesuka kita. Bisa   ditambahkan tulisan, diatur warnanya, coretan gambar atau editing video. Ada banyak fitur yakni live, boomerang, superzoom, rewind, hands free dan stop motion. Gerak lambat, gerakan terbalik dan boomerang cukup digemari karena lucu, unik dan bisa disimpan.

Tak heran jika setiap userbisa update story lebih dari 12 kali sehari. Fitur tagar (#) juga sudah tersedia di story jadi memudahkan untuk mencari atau memperluas audiens (tak sebatas pengikut atau pengunjung halaman akun). Masih banyak fitur lain yang bisa dimainkan di Instagram baik dalam bentuk gambar icon, tempat lokasi, waktu maupun yang fitru lain. 

Berbeda dengan Instagram, story di whatsapp lebih sederhana. Hanya bisa jepret, ketik, coret dan crop.  Bisa juga hanya menggunakan warna polos sebagai latar untuk menuliskan isi hati. Di whatsapp terlihat hanya sebatas update status.  Kelebihannya  hanya bisa dilihat oleh teman yang ada di kontak handphone yang memakai whatsapp dan lebih privasi. 

Di facebook, sebenarnya ada story tapi kurang begitu disukai. Cara posting kaku, hanya dari platform telepon genggam padahal facebook berawal dari PC. Sementara di PC hanya bisa untuk membuka story orang. Selain itu di Facebook versi PC sudah terlalu banyak fitur sehingga menyebabkan kurang fokus untuk melirik stories orang.

Di Instagram banyak artis atau pun tokoh terkenal berbagi story ke fansnya. Bahkan banyak perusahaan sudah memakai story untuk brand awarenes baik berupa video maupun foto disertai link. Ada juga yang menggunakan story untuk kuis dan polling. Bahkan sudah banyak akun yang memanfaatkan story untuk menambah jumlah pengikut.

Supaya unik, ada banyak cara untuk mengeksploitasi postingan story.  Tergantung kreativitas dan keinginan dari tampilan pengguna. Kalau lagi jenuh bisa  posting dengan kreasi yang lucu, unik dan  informatif dijamin yang lihat akan balas postingan story-mu. Kalau lagi  bimbang bisa juga menggunakan polling untuk meminta pendapat  audiens.

Hasil polling bisa dijadikan referensi walau tidak seratus persen aplikatif. Kalau lagi senggang, kita juga bisa melihat siapa  saja  yang sudah melihat story kita, siapa tahu yang kita taksir sudah melihat dan memahami isi postingan kita. Untuk menghilangkan kejenuhan,  selain dengan memposting story bisa juga dengan melihat story teman  atau fans kita. Tak ada salahnya juga berkomentar ke story orang lain supaya ada  interaksi. Siapa tahu, komunikasi yang sempat  putus bisa tersambung  kembali.

Jadi tak ada salahnya bermain story supaya bisa menghidupkan hidupmu, walau hanya sesaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline