Suatu siang menjelang sore. Dimulai dari Bantarjati dengan ditemani seorang kawan, perjalanan menuju Desa Tonjong Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor berawal. Garis mulai dari Bantarjati. Hanya berbekal maps digital. Beruntung jalanan yang harus ditempuh tidak banyak berkelok.
Peta digital mengarahkan untuk mengendarai motor sampai ke Jalan Jakarta-Bogor. Lurus mengikuti jalanan aspal yang tengah dibangun fly over. pembangunan tersebut menghambat para pengendara untuk berjalan. Sesampainya di Jalan Raya Parung, memutar balik mengambil arah kanan ke Jalan PWRI. Di sisi kiri jalan, terdapat plang besar bertuliskan Vihara Budha Dharma dan Delapan Pho Sat. Dimana tempat tersebut yang menjadi tempat destinasi paling diminati di Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor.
Vihara Budha Dharma dan 8 Pho Sat
Jarak yang harus ditempuh masih sekitar 200 meter. Aspal hitam sudah menghilang berganti bebatuan yang cukup terjal. Terdapat pula beberapa lubang besar di sebagian jalan. Kegiatan masyarakat sekitar tidak terlihat menonjol dan cenderung sepi. Hanya satu dua kendaraan berlalu lalang. Saat melihat kios bakso, tertulis arah yang harus dilalui untuk sampai di kuil. Masih 25 meter untuk sampai.Perjalanan yang hampir memakan waktu satu jam tebayar sudah. Vihara Budha Dharma dan Delapan Pho Sat berada di depan mata. Warna merah serta kuning keemasan mencolok dari bangunan di kanan kirinya. Terdapat tulisan identitas dalam bahasa Tiongkok, juga bahasa Indonesia. Patung singa yang bercatkan emas, menarik perhatian karena letaknya berada di depan gerbang yang terbuka.
Penduduk setempat yang tengah asyik berbincang mengarahkan untuk masuk dan menemui Kerta Senjaya. Saat masuk, kemegahan patung Budha Tidur langsung terlihat. Sekilas, patung Budha Tidur terlihat mirip dengan Wo Sat yang hanya ada di Thailland. Warga Bogor harus bangga, Artha Budha Tidur terbesar se-Indonesia dengan ukuran 18 meter.
Menurut penuturan Kerta Senjaya, banyak yang datang berkunjung setiap harinya baik untuk beribadah maupun yang hanya ingin melongok seberapa besar patung Budha Tidur. Pengunjung internasional, seperti Jerman, Belanda, Jepang, India dan Thailand pernah singgah disini. Pria paruh baya itupun berkata dirinya tidak melarrang bagi siapa saja yang ingin datang untuk berkunjung. Pengunjung ppun tidak dikenakan tarif masuk.
Vihara Budha Dharma dan Delapan Pho Sat selalu ramai saat ada hari raya besar dan akhir pekan. Banyak hal yang belum diketahui masyarakat sekitar bahwa umat agama lain boleh datang berkunjung atau sekedar melihat patung Budha Tidur. Tidak ada waktu khusus untuk datang, hanya saja untuk pengunjung siang adalah waktu yang dianjurkan.
Bagi yang ingin mengetahui kebudayaan umat Budha dan tertarik ingin melihat langsung patung Budha Tidur terbesar se-Indonesia saat ini, langsung datang ke Desa Tonjong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI