Lihat ke Halaman Asli

fena anisa

mahasiswa keperawatan universitas aisyiyah yogyakarta

Tips agar Tidak Bosan Kuliah Daring

Diperbarui: 29 Desember 2020   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembelajaran secara daring menurut saya kurang efektif karena sistem pembelajaran secara online dengan menggunakan video, audio atau dokumen yang sudah disiapkan oleh dosen, tentu saja itu membuat mahasiswa merasakan bosan karena harus kuliah dirumah dan tidak bisa bertemu dengan teman-teman. Disini saya ingin berbagi tips agar kuliah daring tidak merasa bosan dengan menulis. 

Selama kuliah daring saya sering merasakan bosan, tetapi untuk menghilangkan kebosanan saya memilih untuk menulis. Menurut saya dengan menulis kita sudah menggerakan dua faktor penting dalam menuntut ilmu, yakni fisik dan pikiran. Fisik untuk menulis dan pikiran untuk mengingat apa yang akan ditulis, sehingga dengan menulis secara otomatis saya juga membaca. Membaca untuk menulis menurut saya memiliki nilai lebih daripada hanya membaca.

Menulis juga bisa menjadi sarana untuk menyampaikan informasi mengutarakan pendapat, refreshing dan banyak lagi. Namun, meskipun begitu masih saja ada orang yang enggan untuk menulis dengan asumsi bahwa menulis hanya menghabiskan waktu, sedangkan sekarang sudah banyak teknologi yang memungkinkan untuk memporoleh atau mengabadikan informasi yang penting, Hand Phone misalnya. 

Sehingga sekarang tidak perlu lagi membolak-balik buku untuk mencari suatu ilmu atau informasi, kita bisa mendapatkannya dengan mudah dan cepat melalui internet. Akan tetapi sesuatu yang kita dapat secara instan biasanya tidak akan mudah untuk dipahami atau bahkan sulit untuk di ingat. Berbeda halnya jika anda menulis sendiri, anda akan membaca sembari mencari intinya untuk ditulis dengan kalimat yang anda susun sendiri sehingga anda bisa dengan mudah untuk memahaminya.

Untuk mulai membiasakan diri menulis, saya peribadi mengawalinya dengan menulis hal-hal yang bersangkutan dengan apa yang  saya impikan kedepannya dan bagaimana saya akan mencapainya. Saya terus menulis setiap menemukan hal baru yang berkenan dengan impian saya. Sampai akhirnya menulis sudah tidak asing lagi bagi saya dan bahkan secara refleks saya selalu menulis apa yang sekiranya penting untuk saya ketahui dan saya ingat. Intinya membiasakan diri untuk menulis bisa dimulai dari hal yang kita sukai sampai hal yang lebih kompleks.

Orang yang suka menulis pasti akan memiliki pengetahuan yang luas, karena salah satu syarat untuk menulis adalah anda harus memiliki refrensi sebagai acuan untuk menulis. Refrensi bisa diperolah melalui buku,internet maupun kehidupan sehari-hari. Semakin banyak buku yang anda baca, makin banyak refrensi anda untuk menulis dan tentunya secara tidak langsung anda sudah mendapat ilmu dari buku-buku yang sudah anda baca, sehingga pengatahuan anda meluas dan cara menulis anda juga akan semakin baik dari sebelumnya.

Menulis juga bisa dijadikan sebagai media untuk mengingat apa yang kita dengar atau saksikan. Kuliah misalnya, saat dosen menjelaskan suatu materi yang terdengar asing ditelinga kita, maka kita tidak mungkin bisa dengan mudah mengingatnya, sehingga mencatat hal-hal penting yang dosen sampaikan adalah hal yang paling efektif untuk mengingat kembali apa yang sudah disampaikan oleh dosen. Oleh sebab itu tidak jarang saya menemui orang rajin menulis memiliki daya ingat yang tinggi.

Selain sebagai sarana untuk mengingat, menulis juga bisa menjadi pembeda performa seseorang. Semakin tinggi performa seseorang maka akan semakin baik juga hasil karya tulisnya. Berbeda dengan orang biasa, tulisannya akan terkesan biasa, tidak mengandung hal menarik, kalimat yang digunakan tidak terlalu luas, sehingga hanya dengan melihat hasil tulisan seseorang kita sudah bisa mengetahui seperti apa orang yang menulis hasil karyanya tersebut.

Hasil karya tulis tidak akan pernah habis dimakan oleh waktu karena tulisan sifatnya abadi. Meskipun  penulisnya sudah tidak ada lagi, tetapi tulisannya tetap ada sampai kapan pun, itulah mengapa tidak jarang kita jumpai buku-buku jadul di perpustakaan atau di toko-toko buku yang penerbitannya bahkan ratusan tahun yang lalu. Oleh sebab itu, seorang penulis akan selalu dikenang atas karya tulisnnya.

Masih banyak lagi kelebihan atau manfaat dari menulis yang secara konstan akan muncul dengan sendirinya pada diri penulis. Jadi menulis bukan hanya sekedar membuat kalimat di atas kertas, melainkan masih banyak lagi manfaat yang kita dapat dari menulis. Terlebih lagi bagi pelajar, khususnya mahasiswa yang tidak akan pernah lepas dari diskusi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu sarana paling efektif untuk dapat menguasai hal yang akan atau sedang didiskusikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline