Lihat ke Halaman Asli

Tingkat Probabilitas UMKM Saat Pandemi

Diperbarui: 7 April 2021   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi

Saat ini dunia sedang mengalami pandemi covid-19. Adanya virus corona membuat aktivitas manusia berubah dari biasanya. Virus yang ditemukan pertama kali di kota Wuhan China ini memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Banyak hal yang dilakukan pemerintah agar rantai penyebaran virus corona ini terputus. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembatasan sosial kegiatan masyarakat, seperti tempat ibadah ditutup, belajar dan bekerja dilakukan di rumah, dan pembatasan kegiatan perkumpulan.

Sumber Foto: Indonesia.go.id

Kebutuhan hidup mendesak seseorang untuk melakukan upaya lebih demi terus mengalirnya pendapatan walaupun dalam kondisi pandemi seperti ini. 

Tak terkecuali dengan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). UMKM sebagai sektor usaha yang juga terkena dampak dari pandemi covid-19 harus terus bertahan dan bangkit. Jika UMKM mengalami penurunan pendapatan tentu akan menyumbangkan angka resesi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Maka dari itu UMKM harus mampu melihat peluang yang ada. Seperti halnya melihat apa yang dibutuhkan pasar dalam kondisi yang terjadi saat ini, melihat apa yang sedang menjadi trend dalam situasi seperti ini, dan melihat potensi apa yang dirasa dapat berkembang dalam waktu dekat, serta selalu mengikuti perkembangan teknologi. 

Ada banyak kemungkinan untuk UMKM terus bertahan dan bangkit seperti yang telah disampaikan diatas. Namun, hal terpenting adalah pelaku UMKM harus selalu konsisten terhadap apa yang dikerjakan, selalu berinovasi dan berkreasi, serta selalu melakukan promosi, terlebih saat ini hampir seluruh kegiatan dapat dilakukan secara online termasuk dengan berjualan di marketplace seperti shopee, lazada, tokopedia, dan sebagainya.

Selain itu UMKM juga harus selalu memperkuat sistem kelembagaannya dan selalu mengikuti asosiasi usaha. Diperlukan juga adanya bantuan dari pemerintah guna keberlangsungan UMKM tersebut, kita tahu bahwa pandemi ini mengakibatkan penurunan pendapatan sehingga bantuan dana dari pemerintah dapat digunakan sebagai modal kerja.

Berdiri sebagai UMKM pun sama seperti lembaga usaha lainnya, yaitu memiliki berbagai tantangan. Tantangan pertama yang harus dilalui UMKM saat pandemi covid-19 yaitu terkait dengan kegiatan produksi. Dimana pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) cukup menghambat UMKM untuk memperoleh bahan baku. Pemberlakuan PSBB juga memperlambat waktu tibanya barang logistik yang dipesan pelaku usaha UMKM. 

Tantangan kedua adalah berubahnya kebutuhan konsumen. Pandemi yang terjadi saat ini membuat gaya hidup masyarakat berubah. Kini masyarakat lebih membutuhkan produk-produk kesehatan seperti masker, hand sanitizer, vitamin, bahkan alat olahraga. Tentu hal ini membuat sebagian UMKM merubah bidang produksinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini agar tetap dapat bertahan saat pandemi covid-19. Tantangan yang terakhir yang harus dilalui UMKM berkaitan dengan tantangan kedua, yaitu dimana untuk merubah bidang produksi, UMKM perlu adanya dana atau pinjaman modal. 

Untuk hal ini pemerintah sudah mewujudkan dengan cara memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM yang semula sebesar 2,4 juta kini sebesar 1,2 juta per UMKM sesuai Permenkop UKM Nomor 2 Tahun 2021. Namun bantuan yang diberikan pemerintah tidak hanya berupa dana BLT UMKM saja, tetapi juga berupa program pelatihan digital. Program pelatihan digital adalah sebuah program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM untuk memasarkan produknya lewat market digital.

Dari tingkat probabilitas UMKM yang besar ternyata memiliki tantangan yang besar juga. Sehingga UMKM harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat tetap bertahan di tengah pandemi covid-19. Jika UMKM mampu bertahan tentu akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga perekonomian Indonesia bisa pulih dan kembali bangkit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline