Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer " Jor-joran Judul" Isinya ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1293509687248333466

[caption id="attachment_82129" align="alignright" width="300" caption="ilustration milik dekdem.com saya upload dari google ( mohon izinnya )"][/caption] MENELUSURI : MENELUSURI, MEMBACA, DAN MEMPERHATIKAN beberapa artikel tidak mengeneralisir,  yang dibuat teman-temin Kompasianer di  Media Mainstream Kompasiana,  saya mengambil kesimpulan pribadi dan memutuskan untuk menuliskannya di sini di Media milik keroyokan, wadah kita berbagi perasaan. Sesungguhnya Saya bukan bermaksud memberi masukan, atau saran karena saya bukan Admin, atau penulis, sekedar menulis apa yang saya lihat, saya baca dan rasakan. Menurut saya dikarenakan kebutuhan dan permintaan pasar pembaca,  sesuai hasil pengamatan para penulis bahwa Judul-judul yang Wahh..akan cepat mendapat respon dari para Kompasianer untuk di baca dan di tanggapin, ditambah lagi dengan adanya angka-angka yang tertera di bawa judul : dibaca berapa orang, di tanggapi berapa orang, dinilai berapa orang, mungkin saja meningkatkan adrenalin penulis untuk berlomba-lomba berfikir dan mencari-cari untuk menuliskan judul yang membuat buku kuduk saya berdiri, tak perlu saya contohkan karena judul-judul yang saya maksudkan terpajang dengan manis hampir setiap hari di Home Kompasiana. SENSOR REDAKSI : Tidak seperti Media pada umumnya tulisan di Kompasiana tidak melewati sensor dewan redaksi, atau apapun namanya tulisan para kompasianer setelah di posting akan tampil utuh tanpa koreksi sedikitpun. Sebagai manusia yang baru belajar membaca dan menulis di Kompasiana, perihatin sungguh tak menyangka penulis-penulis senior saya yang sudah lama berkecimpung di wadah ini membuat kesalahan yang sangat fatal, baik dalam tanda baca maupun ketikan, sehingga maksud dan tujuan  tulisan  bagus yang dibuatnya tidak sesuai yang dia inginkan, penyebabnya menurut saya adalah karena penulis memburu target untuk menggapai penulis teraktif versi admin. Kompasiana, akibatnya terjadi mist komunikasi, antara penulis dan pembaca yang kadang dapat membuat pembaca tertawa sendiri walau hanya didalam hati. ANGGOTA BARU : Karena saya baru beberapa hari resmi menjadi anggota Kompasianer dan baru beberapa hari membaca tulisan-tulisan yang ada di tubuh Kompasiana, maka saya sementara menulis apa yang  telah saya baca, dan saya ketahui dimana beberapa tulisan yang mempunyai judul Wah..tadi setelah saya Kelik dan membaca ternyata ya ternyata isinya tak seseru judulnya, kalau judul seru isinyapun mumpuni no problemlah, itu baru menurut saya orang yang baru belajar membaca dan menulis,  bagaimana dengan Admin dan dan para penulis kawakan Kompas yang sudah sangat terkenal ke piawaiannya dalam menulis pastinya lebih tersenyum di banding saya yang masih buta dalam dunia tulis-menulis apalagi menulis artikel. BLOG JURNALIS : Karena di Kompasiana terdapat Blog jurnalis dan penulis tamu, sayapun berkunjung kesana, tapi setelah membaca apa yang ditulis sama dengan yang ditulis oleh para kompasianer artikel juga saya kecewa, walaupun artikelnya bagus-bagus, tapi sama saja kalau saya membaca Harian Kompas, atau majalah di rumah. Maksud saya ya mbok penulis tamu dan blog jurnalis itu mengajarkan " teknik dan tata cara menulis artikel, berita, reportase ". Terus terang saya suka baca tulisan " Mas Wisnu Nugroho " dalam serialnya " Pak Beye " karena di rumah kelurga membelinya untuk dibaca. Kata-katanya gampang di cerna, tidak menggunakan kata-kata sulit, sehingga adik saya yang masih SD pun mengerti maksudnya, kebanyakan tulisan-tulisan sekarang koq memusingkan pembaca yang hanya berbekal ijazah SLTA ke bawa, yang  paling banyak menghuni Negara ini. Maaf mungkin pemikiran saya yang keliru. PENGALAMAN MEMBACA : Pengalaman saya membaca di Kompasiana membuat saya ragu apa ia saya bisa menulis seperti yang dilakukan para Kompasianer lainnya yang dengan gampangnya mencari beberapa  Link refrensi hingga ke Ujung dunia hanya untuk menulis sebuah judul yang isinya hanya terdiri dari beberapa kalimat, walau hal itu memang tak dilarang kalau penulis mencamtumkan sumber beritanya. Tapi lucunya Kompasianer yang begini ini yang mendapatkan tempat dan memperoleh hadiah HL, wkwkwkwkwk..hu.. Padahal ada juga Kompasianer yang memang menulis apa yang ada didalam hati, mengarang kata Guru bahasa indonesia saya, karena mengarang itu tak gampang tak segampang menterjemahkan atau menyalin maka pengarang-pengarang orsinil tak mungkinlah mendapatkan angka dari pembaca,  apalagi HL dari Admin, sebabnya karangan sendiri menoton dan sulit berkembang, apalagi Fiksi ( Prosa ) yang ditulis di Kompasiana jarang di beri porsi penghargaan untuk Hl,  Maaf admin. itu hanya dugaan saya dugaan yang mungkin tak beralasan. MERASA ANEH : Yang menurut saya aneh, kata orang penulis itu seniman yang berjiwa lembut, tapi saya heran ketika menemui dan membaca  beberapa Komentar bernada menghujat, sinis dan menyerang dalam bentuk kata-kata, hanya karena perbedaan pendapat dan mist komunikasi, yang sebenarnya tak perlu dilakukan kalau seandainya Kompasianer bisa medalami dan menjiwai arti dari Sharing and Conection. NASKAH : Naskah ini saya tulis dalam kerangka belajar menulis, tentu banyak salahnya dari benarnya,  saran dan masukan dari teman yang berkenan untuk mengoreksi, saya tunggu. Thanks and greeting.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline