Proses penyembuhan luka batin tidak lah mudah. Sebagai manusia, kita pasti akan merasakan luka batin. Berbicara tentang luka, kita tak hanya merasakan luka secara fisik namun juga merasakan luka batin. Luka batin bisa dikatakan sebagai proses menjadi dewasa. Jika luka fisik nampak wujud lukanya, maka luka batin tidak. Luka batin tidak dapat disembuhkan dan siapapun dapat merasakan luka batin itu. Namun, dengan kita belajar untuk memaafkan kemudian menerima bentuk luka itu, lama kelamaan luka itu bisa sedikit sembuh meski tak benar-benar sembuh.
Sebenarnya, apa sih luka batin?
Luka batin adalah adanya tekanan yang sangat berat yang diberikan secara terus menerus pada lapisan batin terdalam seseorang (Hardjowono, 2005). Luka ini menjadi suatu akibat dari batin seseorang yang tertekan oleh pengalaman tertentu, bahkan oleh adanya pengalaman traumatik (Bock, 2011).
Ada banyak istilah luka batin, salah satunya yaitu trauma.
Dikutip dari buku yang belum usai, Trauma adalah reaksi emosional yang sangat kuat akibat terpaparnya seseorang dengan pengalaman terkait kematian, cedera serius atau kekerasan seksual.
Trauma terjadi jika seseorang melihat secara langsung atau merasakan peristiwa yang terjadi seperti ketiga point diatas.
Ketika seseorang mengalami trauma, hidupnya akan terus dihantui oleh bayangan-bayangan kejadian yang ia alami di masa lalu bahkan sampai terbawa mimpi.
Bagaimana cara menyembuhkan luka batin?
Dilansir dari merdeka.com, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menyembuhkan luka batin yaitu dengan cara menerima diri dan menerima keadaan yang kita alami baik dari masa lalu maupun di masa sekarang. Karena kita tak bisa terus menerus menyalahkan keadaan atau bahkan menyalahkan diri sendiri atas semua peristiwa yang terjadi dalam hidup kita.
Kemudian cara yang kedua, tempatkan masa lalu sesuai pada tempatnya. Mungkin masa lalu tersebut terlihat kelam, namun kita tak bisa terus membawanya ke masa depan dan tidak merasakan ketenangan. Kita tak bisa mengubah masa lalu seperti apa yang kita inginkan, namun kita bisa membuat masa depan kita lebih baik dan meninggalkan masa lalu. Menjadikan masa lalu sebagai guru mungkin jalan terbaiknya. Jadikanlah masa lalu sebagai pengalaman untuk kita menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Cara yang ketiga yaitu dengan cara menulis. Menulis mampu membuat kita sedikit lebih tenang karena apa yang kita tuangkan kedalam tulisan, itu merupakan bentu dari isi hati dan pikiran kita. Dengan menulis, kita mampu mengungkapkan apa saja yng menjadi keganjalan dalam diri kita.
Cara yang ke empat me time, cara yang ini sangat berpengaruh untuk seseorang yang memiliki luka batin. Dengan begitu, kita merasa sedikit lebih dekat dengan diri kita. Kita juga dapat mengenali bagaimana emosi kita akhir-akhir ini dan kita mementingkan diri sendiri terlebih dahulu karena terkadang manusia lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri.
Cara yang ke lima, yaitu berdialog dengan diri sendiri. Cara ini juga merupakan bagian yang terpenting untuk kita lakukan, kita perlu berbicara dengan diri sendiri tentang apapun bahkan tentang apa yang sebenarnya kita inginkan. Kita perlu berbicara jujur pada diri sendiri tentang apa yang kita rasakan ketimbang melampiaskan nya ke orang lain.
Cara yang ke enam, mindfulness. Yang dimana, cara ini kita gunakan untuk mengelola pikiran, perasaan, dan lingkungan untuk menghubungkan titik-titik yang ada dalam pikiran kita.
Cara-cara diatas mungkin tak akan langsung membuat kita sembuh dari luka batin, namun sedikit demi sedikit kita akan bebas dengan segala bentuk luka batin. Selain dari ke enam cara diatas, memaafkan juga termasuk cara untuk menyembuhkan luka karena dengan memaafkan kemudian kita menerima semua yang telah terjadi, kita akan berdamai dengan sendirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H