Anak sekolah mulai bersemangat belajar lagi setelah dua tahun harus di rumah, work from home. Mereka senang bertemu lagi dengan teman dan bermain bersama. Padahal virus covid19 belum sepenuhnya hilang. Covid 19 di Indonesia akhir-akhir ini kembali meningkat terutama di kalangan pelajar.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKNT-MBKM) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta Kelompok 80 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Sumarmi, MP melaksanakan KKN di desa Tanjungtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta menyelenggarakan sosialisasi mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk anak Sekolah Dasar. Sabtu (6/8/2022). "Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh 26 siswa kelas 2 SDN 1 Tanjungtirto" ungkap Iham Maulana Jamshid” mahasiswa KKN dari prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian.
Latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengajarkan dan memberikan pengetahuan serta informasi kepada siswa Sekolah Dasar mengenai pentingnya penerapan prokes di era endemi covid 19 agar mereka tetap sehat. Peningkatan kasus covid 19 di Indonesia terutama pada anak sekolah dapat terjadi karena kurangnya pemahaman siswa-siswi mengenai bahaya covid-19 dan cara tepat untuk mengatasi situasi ini. Hal ini membuat siswa-siswi mulai melupakan protokol kesehatan yang selama ini dicanangkan. Banyak siswa-siswi Sekolah Dasar mulai lalai tidak memakai masker ketika berada di sekolah serta tidak mencuci tangan setelah menggunakan peralatan umum yang digunakan bersama.
Dokpri Dokpri
Kegiatan sosialisasi mengenai pentingnya penerapan prokes disambut dengan baik oleh siswa maupun para guru. Anak-anak SD tersebut juga diberi pelajaran dan praktek cara mencuci tangan dan penggunaan masker dengan benar. Siswa SDN 1 Tanjungtirto mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. Mahasiswa KKN juga membantu memperbaiki sarana fisik sekolah seperti pengecatan ruang kelas, membersihkan peralatan drumband yang ada di SD tersebut dan merenovasi sarana tempat olah raga. Hal itu dilakukan agar para siswa dapat belajar dengan giat, sehingga tercapai semboyan “Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat”.
